Gamawan mengatakan perlombaan desa dan kelurahan adalah upaya pemberdayaan untuk pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada masyarakat.
"Atas nama Pemerintah Pusat, saya menyampaikan penghargaan yang setulusnya kepada pemangku desa, semoga penghargaan ini dapat dipertahankan sebaik-baiknya," kata Gamawan saat menyampaikan sambutannya.
Kemendagri, Sabtu malam, mengundang para pemangku desa dan kelurahan, serta camat dan kepala daerah terkait, yang memperoleh penghargaan atas upaya melakukan inovasi demi pembangunan berkelanjutan untuk desa.
Direktur Jenderal Pembangunan Masyarakat dan Desa Tarmizi Karim, menjelaskan bahwa penilaian terhadap desa dan kelurahan dilakukan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, melalui mekanisme penilaian secara berjenjang.
"Perlombaan ini dilaksanakan dengan cara membandingkan data potensi yang dimiliki suatu desa dan pengembangannya selama dua tahun terakhir, yakni sejak awal 2012 hingga akhir 2013," kata mantan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh itu.
Indikator penilaian yang digunakan oleh tim penilai adalah bagaimana desa tersebut mengelola fasilitas, sarana dan prasana di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan dan ketertiban serta pemberdayaan kesejahteraan keluarga pada masyarakat desa.
"Selain itu, untuk penilaian tingkat nasional ditambah dengan indikator penguatan pembangunan desa, inisiatif dan kreativitas daerah serta tingkat kepatuhan terhadap penyelenggara pemerintahan," kata Tarmizi.
Enam desa dan enam kelurahan di seluruh wilayah Tanah Air berhasil mendapatkan penghargaan Adikarya Bhakti Praja dan dana simultan untuk pembangunan desa.
Berikut adalah desa dan kelurahan pemenang Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2014:
Pemenang Lomba Desa
Juara I: Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul (Yogyakarta).
Juara II: Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Luwu Utara (Sulsel).
Juara III: Desa Pandai Sikek, Kecamatan Kali Koto, Tanah Datar (Sumbar).
Harapan I: Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kaltim).