Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Timika Diduga Bermotif Dendam Tewasnya Kepala Suku

Kompas.com - 14/08/2014, 17:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polda Papua Brigjen (Pol) Yotje Mende menduga, bentrok yang terjadi antara warga Suku Dani dengan kelompok pendatang di Timika, Papua, terjadi dengan motif balas dendam atas tewasnya Kepala Suku Dani Korea Waker, yang ditemukan di bawah jembatan Kali Merah sektor SP-2 di Timika.

"Permasalahan ini murni balas dendam suku Dani di mana ketua sukunya ditemukan tewas di selokan. Kedua, dari Suku Dani menyerang pendatang," ujar Yotje di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Yotje menuturkan, kejadian bermula ketika Korea meninggalkan rumahnya pada 4 Agustus 2014. Ia mengatakan, empat hingga lima hari setelahnya keluarga Korea terus mencarinya, namun tidak kunjung ditemukan.

Setelah selama seminggu tidak kembali, pihak keluarga akhirnya melaporkan hilangnya Korea ke polisi. Setelah adanya upaya pencarian oleh kepolisian, Korea ditemukan tak bernyawa di selokan di bawah jembatan Kali Merah, Kampung Naena Muktipura, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Timika, Papua, pada 11 Agustus 2014 pukul 12.30 waktu setempat.

"(Korea) ditemukan dalam keadaan membusuk. Kemudian oleh polisi dievakuasi, disampaikan keluarga," ujarnya.

Yotje mengatakan, saat itu polisi menyarankan agar jenazah diotopsi agar diketahui penyebab tewasnya Korea. Namun, imbuhnya, pihak keluarganya menolak dan segera membawanya ke rumah duka.

Secara tiba-tiba, kata Yotje, esok harinya pada 12 Agustus 2014 pagi terjadi penyerangan oleh sekelompok warga yang membakar satu rumah warga pendatang. Yotje menduga, rombongan yang melakukan penyerangan adalah warga Suku Dani yang membalas dendam atas kematian kepala sukunya.

"Korban pemilik rumah meninggal dunia, ibu luka-luka Polri datang ke TKP, korban sudah meninggal. Saat itu rumah dibakar langsung evakuasi," kata Yotje.

Setelah penyerangan pertama, imbuh Yotje, terjadi penyerangan selanjutnya sehingga korban jiwa bertambah hingga lima orang di hari yang sama.

"Kita curigai memang semua dari Suku Dani yang melakukan pada tanggal 12 tersebut, dari pagi hingga siang," pungkasnya.

Serangan masih berlanjut keesokan harinya pada 13 Agustus 2014 yang mengakibatkan satu orang lagi warga tewas. Yotje mengatakan, penyerangan selama dua hari tersebut mengakibatkan enam orang tewas dan 13 orang luka-luka.

Kendati menyimpulkan motif penyerangan adalah balas dendam, Yotje menyatakan, kepolisian setempat masih menyelidiki alasan penyerangan tersebut terjadi berdasarkan keterangan para saksi dan pelaku yang dijaring kepolisian.

"Belum bisa kita simpulkan kenapa Suku Dani menyerang pendatang. Belum diketahui, tahu-tahu meledak seperti itu. Sedang kami selidiki," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com