Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: Jangan Kaitkan Pencopotan KSAD dengan Politik

Kompas.com - 22/07/2014, 21:25 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto membantah pencopotan Jenderal TNI Budiman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) berkaitan dengan proses politik. Menurut Djoko, pergantian posisi KSAD tersebut tidak berkaitan dengan Pemilu Presiden 2014.

"Jangan dikait-kaitkan dengan politik. Compare (bandingkan) dengan yang selama ini terjadi, ada yang diganti setahun sebelum pensiun, sebulan. Jenderal itu kapan saja bisa diganti, tergantung kebutuhan, enggak ada masalah," kata Djoko di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Selasa (22/7/2014).

Dia menepis kecurigaan mengenai waktu pergantian KSAD yang dilakukan sebelum Budiman pensiun. Budiman dijadwalkan pensiun pada tahun ini.

Dalam siaran persnya, Djoko mengatakan bahwa pergantian pimpinan TNI merupakan hal yang lumrah dalam rangka regenerasi di lingkungan TNI. Sebelumnya, kata dia, ada dua jenderal yang diganti sebelum memasuki masa pensiunnya.

"Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Subandrio dilakukan dalam kurun waktu delapan bulan hingga satu tahun memasuki masa pensiun," ujar Djoko.

Dia pun mengimbau semua pihak untuk tidak memolitisasi pencopotan Jenderal TNI Budiman sebagai KSAD. Selain itu, Djoko menilai pergantian KSAD ini tidak akan mengganggu koordinasi pengamanan Pemilu Presiden 2014.

"Kan koordinasi di bawah Panglima TNI," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Budiman resmi diganti pada 25 Juli mendatang. Sebagai gantinya, Panglima TNI telah mengajukan tiga nama kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketiga nama itu yakni Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letjen Gatot Nurmatyo, Wakil KSAD Letjen M Munir, dan Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Letjen Waris. Pergantian KSAD ini sempat mengundang spekulasi soal pernyataan SBY di hadapan perwira tinggi TNI soal adanya upaya menyeret jenderal aktif ke dunia politik pada Senin (2/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com