Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tuntut Penembak Pesawat Malaysia Airlines #MH17 Diadili

Kompas.com - 22/07/2014, 11:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menuntut agar pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa tragis pesawat Malaysia Airlines MH17 segera dibawa ke pengadilan. Indonesia juga meminta proses pengembalian jenazah kepada keluarga dilakukan secepat mungkin.

Hal tersebut disampaikan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, Desra Percaya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Senin (21/7/2014). "Indonesia menuntut agar pihak yang bertanggungjawab atas kejadian tragis MH17 untuk diadili. Jenazah para korban juga harus segera dipulangkan tanpa ada penundaan lebih lanjut," ujar Desra dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri, Selasa (22/7/2014) pagi.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi No. S/RES/2166 (2014) mengenai jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina, Kamis pekan lalu. Resolusi ini disahkan secara konsensus dan didukung oleh 13 anggota DK PBB dan negara-negara yang warga negaranya menjadi korban, termasuk Indonesia. Resolusi DK tersebut pada prinsipnya mengecam keras penembakan jatuh pesawat MH17.

Selain itu, DK PBB menyerukan agar penyelidikan internasional yang penuh, menyeluruh dan independen segera dilakukan. DK PBB juga menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga korban dan menyerukan jaminan keamanan bagi otoritas penyelidik serta pemberian akses menuju lokasi jatuhnya pesawat.

Resolusi ini disahkan setelah DK PBB melakukan sejumlah pertemuan, antara lain pertemuan darurat pada Jumat (18/7/2014) atau sehari sejak jatuhnya pesawat MH17 dan pertemuan tertutup pada Minggu (20/7/2014) hingga Senin (21/7/2014) dini hari.

Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina, Kamis (17/7/2014). Sebanyak 298 penumpang dan kru pesawat dinyatakan tewas dalam musibah itu. Pesawat MH17 itu diduga kuat ditembak oleh milisi pro-Rusia di Ukraina yang menggunakan persenjataan antipesawat dari darat ke udara. Sejumlah rekaman yang dilakukan otoritas Ukraina mengungkapkan adanya percakapan antar kelompok milisi yang menunjukkan bahwa kelompok ini telah menembak sebuah pesawat sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com