Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Sebut Kelompok Rentan Sudah Terfasilitasi Baik dalam Pilpres

Kompas.com - 15/07/2014, 17:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Pemantauan Pilpres Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Maneger Nasution mengatakan, fasilitas pelaksanaan pemilu presiden bagi kelompok rentan yang terdiri atas peyandang disabilitas, narapidana, dan juga penghuni rumah sakit telah dipenuhi dengan baik.

Maneger menambahkan, ketersediaan logistik mulai dari surat suara hingga ketersediaan fasilitas yang memudahkan akses pemberian suara telah mengalami peningkatan.

"Terkait dengan pemenuhan hak konstitusional terhadap kelompok rentan, terutama tahanan dan penyandang disabilitas sudah terfasilitasi dengan baik," ujar Maneger di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Maneger menambahkan, pengadaan logistik untuk melakukan pencoblosan di rumah sakit juga sudah dilengkapi. Para pasien pun dipermudah aksesnya menuju tempat pemungutan suara terdekat.

"Kalau yang tidak bisa keluar ke TPS terdekat, mobil datang menjemput ke rumah sakit," kata Maneger.

Maneger menuturkan, Komnas HAM terus memantau penyediaan fasilitas untuk memudahkan kelompok rentan memberikan hak suaranya. Dalam pantauan tersebut, imbuh Maneger, pihaknya masih menemukan kelemahan dalam hal pendataan daftar pemilih.

"KPU (Komisi Pemilihan Umum) masih mengandalkan data pemilu legislatif padahal data sudah berubah. Kalau disabilitas selama ini tidak didata, di pilpres tidak terdata," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Komnas HAM Ansori Sinungan menambahkan, perbaikan pengadaan fasilitas bagi kelompok rentan tersebut tak lepas dari peran Komnas HAM yang memberi rekomendasi kepada penyelenggara pemilu. Ia mengatakan, pihaknya secara proaktif melaporkan kurangnya pelayanan bagi kelompok rentan sehingga hak warga negara untuk memberikan suaranya dalam pemilu presiden dapat terpenuhi.

"Contohnya, di rumah sakit di Semarang tadinya hanya ada 15 orang dari 900 orang yang bisa mencoblos. Tapi setelah kita beri masukan, bisa sampai 1.200. Itu contoh perbaikan dari Komnas HAM," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com