Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Polri-TNI Jangan Anggap Ringan Situasi

Kompas.com - 03/07/2014, 23:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Enam hari menjelang pemungutan suara Pemilu Presiden 2014, Kamis (3/7/2014), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan instruksi terkait pengamanan pemilu oleh Polri dan TNI. Instruksi tersebut disampaikan dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden.

Presiden meminta jajaran Polri dan TNI agar tidak menganggap ringan situasi menjelang hingga beberapa waktu setelah pemungutan suara pada 9 Juli. ”Sebelum 9 Juli dan beberapa hari setelahnya, hingga situasi dianggap benar-benar aman, jajaran Polri dan TNI siap dan siaga. Operasi atau kegiatan pengamanan oleh polisi akan terus berlangsung,” kata Yudhoyono seusai rapat kabinet.

Presiden berharap, jajaran kepolisian menindak semua pelanggaran hukum, misalnya aksi-aksi kekerasan, perusakan, atau pembakaran yang bisa saja terjadi, yang dilakukan pihak mana pun.

Selain itu, ia juga menegaskan agar Polri membantu penyelenggaraan pemilu jika terjadi pelanggaran terhadap aturan pemilu, misalnya praktik politik uang. ”Ada aturannya, tinggal dijalankan dengan tegas. Negara tidak akan melakukan pembiaran,” katanya.

Tugas nasional

Rapat kabinet terbatas dihadiri Wakil Presiden Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkumham Amir Syamsuddin, Kepala Polri Jenderal Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan tiga kepala staf TNI.

Presiden membuka rapat kabinet terbatas dengan menegaskan bahwa Polri dibantu TNI harus siap mengemban tugas pengamanan tersebut.

”Tugas nasional kita adalah memastikan keseluruhan Pemilu 2014, pileg dan pilpres, berlangsung damai dan demokratis. Damai dalam arti aman, tertib, dan lancar. Domain Polri dan TNI pada wilayah ini, memastikan pemilu berlangsung aman, tertib, dan lancar,” katanya.

Penyelenggara pemilu, seperti KPU dan Bawaslu beserta jajarannya, menurut Presiden, memegang peranan penting. Jika terkait pengamanan dan penjagaan ketertiban, Polri dibantu TNI harus berada di depan.

”Negara tidak ingin, saya tidak ingin, ada tindakan pasca pemungutan suara yang tidak seharusnya terjadi, apakah aksi kekerasan ataupun tindakan destruktif dan main hakim sendiri, dari mana pun datangnya, karena itu akan mencoreng perjalanan, pematangan, dan konsolidasi demokrasi saat ini, yang sebenarnya proses itu berlangsung baik di Indonesia,” tuturnya.

Ia menambahkan, negara dan kita semua harus bisa mencegah tindakan yang bisa menyobek kedamaian, keamanan, dan ketertiban proses pemilu.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyinggung soal netralitas Polri dan TNI. (C Wahyu Haryo/Nasru Alam Aziz)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com