Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Tak Mungkin Kader Bermanuver Tanpa Kontrol SBY

Kompas.com - 24/06/2014, 18:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat dinilai sedang bermain dua kaki dengan menempatkan para kadernya di dua kubu yang berbeda. Pengamat politik dari Pol-tracking Institut Hanta Yudha menilai, tidak mungkin kader Demokrat berani melakukan manuver pribadi tanpa kontrol dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

"Demokrat sekarang ada tiga kata: Susilo, Bambang, Yudhoyono. Setelah ketua umumnya bukan Anas lagi, semuanya praktis atas kontrol Pak SBY. Tidak mungkin berani kadernya bermanuver sendiri," kata Hanta di Jakarta, Senin (24/6/2014).

SBY sebagai pemegang penuh kuasa di Partai Demokrat, menurut dia, juga tidak mungkin melepas kadernya begitu saja. Meski sudah menyatakan netral dalam pemilu presiden, Hanta menilai, Demokrat masih ingin bergabung dalam koalisi di pemerintahan nantinya. Alhasil, politik dua kaki pun akhirnya harus dilakukan karena Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sama-sama kuat.

"Peluang kemenangan keduanya sangat kompetitif. SBY mungkin menjaga kemungkinan itu. Jadi untuk rekonsiliasi ada tim yang bergabung di Prabowo, ada yang bergabung di Jokowi," ujarnya.

Saat ini sebagian besar anggota partai demokrat mendukung Prabowo-Hatta dalam pilpres mendatang. Namun, ada pula yang mendukung Jokowi-JK. Terakhir, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang terkenal kerap mengkritik Jokowi mendeklarasikan dukungannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com