Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hal yang Dianggap Kunci Jokowi Ungguli Prabowo dalam Debat Capres

Kompas.com - 12/06/2014, 08:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Debat pertama kandidat capres dan cawapres yang digelar pada Senin (9/6/2014) lalu masih hangat diperbincangkan. Sejumlah kalangan menilai, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menampilkan performa yang lebih baik dibandingkan rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Lalu, apa catatan dari tim sukses Jokowi-JK? Apa yang menyebabkan "jagoannya" mendapatkan apresiasi positif?

Salah seorang anggota tim hukum Jokowi-JK, Alexander Lay, mengatakan, setidaknya ada dua hal penyebab Jokowi-JK dianggap mengungguli Prabowo-Hatta dalam debat kandidat tersebut.

"Pertama karena Jokowi pelaku lapangan. Kan topiknya demokrasi, pemerintah bersih, dan kepastian hukum. Jokowi tinggal mengatakan apa yang sudah dilakukan sehari-hari," ujarnya di Media Center JKW4P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014).

Kedua, lanjut Alex, yakni kerendahan hati Jokowi untuk mau berdiskusi, memperdalam, dan mengelaborasi apa yang telah dikerjakan sehari-harinya dengan topik yang ditentukan. Di sela-sela kampanye, kata Alex, Jokowi terus belajar dengan sejumlah tim ahli.

"Kerendahan hati beliau untuk belajar dan mendengar masukan-masukan saya rasa jadi kunci keberhasilan beliau dalam debat," lanjut Alex.

Alex mengungkapkan, tak sulit berdiskusi dan melatih Jokowi-JK berbicara. Keduanya sepakat tak akan mengubah gayanya dalam berbicara dan memilih tampil apa adanya.

Pertanyaan terkait pelanggaran hak asasi manusia pada masa lalu yang dilayangkan kepada Prabowo memang salah satu pertanyaan yang disiapkan. Akan tetapi, bukan pertanyaan utama.

"Pertanyaan itu ada yang mengusulkan untuk ditanyakan. Tapi bukan yang harus ditanyakan. Saya rasa itu spontanitas Pak JK saja," ujarnya.

Alex mengaku sangat puas dengan performa Jokowi dan JK, terutama pertanyaan soal hak asasi manusia. Mengapa?

"Karena Prabowo tampak tak suka atas pertanyaan itu. Apalagi konteks jawabannya lebih ke arah klarifikasi terhadap masa lalunya, padahal pertanyaannya bersifat umum," kata Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan’ dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi 'Ancaman Keamanan’ dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

Nasional
Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta 2024, Mahfud: Silakan Saja

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta 2024, Mahfud: Silakan Saja

Nasional
Putusan MA soal Usia Kepala Daerah Dinilai Bikin Syarat Pencalonan Pilkada Tak Adil dan Seragam

Putusan MA soal Usia Kepala Daerah Dinilai Bikin Syarat Pencalonan Pilkada Tak Adil dan Seragam

Nasional
KPU Disebut Bisa Tunda Pemberlakuan Putusan MA soal Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KPU Disebut Bisa Tunda Pemberlakuan Putusan MA soal Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Nasional
Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Nasional
Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Nasional
Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Nasional
Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com