Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Presiden, Jokowi Ingin Beli Pesawat Tanpa Awak Rp 1,5 Triliun

Kompas.com - 11/06/2014, 15:25 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com 
— Calon presiden Joko Widodo mengungkapkan niatnya untuk membeli pesawat tanpa awak (drone) jika terpilih menjadi presiden. Sebab, menurut dia, pesawat tersebut memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Salah satunya adalah untuk memantau dan mengamankan wilayah laut Indonesia dari pencurian ikan. "Kalau kita berani bangun dan pasang di Indonesia timur, tengah, dan barat, perairan kita bisa terpantau sekaligus untuk pertahanan," kata Jokowi.

Niat itu diutarakannya dalam presentasi singkat berjudul "Restorasi Maritim" pada Seminar Nasional Bidang Kelautan dan peluncuran Hari Nusantara 2014 dalam rangka memperingati Hari Kelautan Sedunia, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Rabu (11/6/2014).

Jokowi mengungkapkan, dengan membeli tiga atau empat drone, kerugian Rp 300 triliun per tahun akibat pencurian ikan yang dilakukan nelayan-nelayan luar negeri bisa ditekan.

"Saya pikir tidak terlalu mahal daripada kita terus kehilangan Rp 300 triliun setiap tahun karena 1 unit hanya Rp 1,5 triliun," ungkapnya.

Selain untuk mengawasi perairan, kata Jokowi, drone juga bisa dipergunakan untuk mengantisipasi bencana. "Bisa juga untuk mengantisipasi kebakaran hutan. Jadi, kalau titik api masih kecil, bisa segera dipadamkan," ucapnya.

Karena sangat terkesannya dengan teknologi itu, Jokowi bahkan mengaku berani untuk membelinya secara sekaligus dengan teknologi penunjang drone. "Orang tidak kepikiran selama ini. Kalau perkembangan ekonomi kita bagus lebih dari 7 persen, kalau perlu satelitnya kita beli sekalian karena drone ini paling bagus," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com