Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UN, Bantuan Sekolah, dan Kesejahteraan Guru Menurut Prabowo-Hatta

Kompas.com - 06/06/2014, 23:41 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menjadikan isu pendidikan sebagai salah satu isu utama dalam visi dan misinya. Dalam rencana besar pembangunan pendidikan itu, Prabowo-Hatta berniat mempertahankan dan menyempurnakan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN).

Direktur kebijakan dan program tim kampanye nasional Prabowo-Hatta pada Pemilu Presiden 2014, Dradjad Wibowo, mengatakan, hal utama yang harus diperbaiki dalam UN ialah unsur keadilan bagi peserta didik yang mengikutinya.

Kualitas dan materi ajar menjadi modal penting untuk memenuhi asas berkeadilan tersebut. "UN sudah baik, hanya ada kekurangan di sisi pemerataannya," kata Dradjad, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Untuk membangun pendidikan yang merata, kata Dradjad, Prabowo-Hatta menjanjikan bantuan di luar bantuan operasional siswa (BOS) dan beasiswa yang selama ini telah diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bentuk bantuan itu berupa guyuran dana sebesar Rp 150 juta untuk tiap sekolah negeri dan swasta pada setiap tahunnya.

Selain itu, ada juga bantuan khusus untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Dradjad tidak menyebut secara rinci soal bantuan khusus kesejahteraan guru itu, tetapi dipastikan dapat diberikan untuk guru di sekolah negeri dan swasta. "Tapi, untuk guru yang memenuhi kriteria. Program ini sudah sah masuk dalam visi dan misi Prabowo-Hatta dan sudah masuk ke KPU."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com