Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tidak Tahu Perusahaan Luhut Panjaitan Ikut Uji Coba ERP

Kompas.com - 29/05/2014, 15:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak tahu perusahaan milik Luhut Binsar Panjaitan ikut serta dalam uji coba proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Ibu Kota.

"Ndak tahu saya," ujar Jokowi, saat berbincang dengan Kompas.com dalam perjalanan dari Bandung ke Surabaya, Kamis (29/5/2014) siang.

Jokowi mengatakan, ia tidak mengikuti proses teknis proyek yang sepenuhnya menggunakan biaya swasta tersebut. Jokowi menyerahkan proses tersebut ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai pelaksana proyek.

"Perusahaan apa namanya? Coba dicek dinas dulu. Mekanismenya gimana, dilalui dengan benar atau tidak. Kalau tidak, cari lagi, siapa yang suruh," ujar Jokowi.

Jokowi mengaku tidak melihat pemilik perusahaan sebagai pertimbangan perusahaan tersebut bisa masuk ke dalam proyek pembangunan atau tidak. Jika perusahaan itu telah sesuai mekanisme, dia tak bisa mengintervensi.

"Siapa pun yang mau ikut silakan, asal fair, ikuti prosedur," lanjut Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, ERP mulai diuji coba di Jalan Sudirman, Jakarta. Pada papan proyek disebutkan perusahaan asal Swedia, Kapsch, menjadi operator uji coba ERP. Selain Kapsch, tertulis perusahaan lain, yakni Toba Sejahtra dan Alita (Infocomm Network Solution). Toba Sejahtra adalah perusahan yang dimiliki Luhut Binsar Panjaitan, salah satu jenderal pensiunan yang mendukung pencapresan pasangan Joko Widodo bersama Jusuf Kalla. Namun, sejauh ini, belum ada pihak yang mengungkap keganjilan bagaimana perusahaan Luhut itu bisa mengikuti uji coba ERP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com