Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Bantah Undang Capres-Cawapres untuk Jelaskan Visi Misi

Kompas.com - 29/05/2014, 11:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membantah telah mengundang pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden untuk menyampaikan visi misi. Bantahan itu disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya @SBYudhoyono, Kamis (29/5/2014).

"Saya ingin meluruskan berita simpang siur tentang rencana penjelasan visi dan misi pasangan Prabowo-Hatta di hadapan kader Partai Demokrat," tulis SBY.

SBY menyinggung pendapat yang menilai, tidak sepatutnya dirinya sebagai Presiden dan pimpinan partai meminta capres-cawapres memaparkan visi dan misi. Ia menegaskan, tidak pernah meminta mereka untuk memaparkan visi misi kepadanya, apalagi mengharuskan.

"Saya tidak punya hak untuk itu. Saya juga mengerti aturan dan etikanya," katanya.

Menurut SBY, yang sebenarnya adalah pasangan Prabowo-Hatta menulis surat kepada pimpinan Partai Demokrat agar diberi waktu untuk memaparkan visi dan misi. SBY menilai itu adalah hak dari Prabowo-Hatta.

"Dalam Rapimnas Partai Demokrat memang saya sampaikan suara kader Partai Demokrat akan diberikan kepada capres yang platform, visi, dan solusinya segaris dengan Partai Demokrat," tuturnya.

SBY pun berpesan agar tim sukses masing-masing sebaiknya fokus untuk membantu capresnya berkomunikasi secara efektif dengan rakyat. "Bukan sibuk bernafsu menyerang dan menuduh kompetitor dengan kampanye hitam. Percayalah, tidak akan efektif," kata SBY.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyatakan, SBY akan mengundang capres dan cawapres untuk mendengarkan pemaparan visi dan misi. Dari pemaparan itu, Demokrat akan menentukan dukungan dalam pilpres mendatang.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eva Kusuma Sundari mengaku keberatan dengan sikap SBY itu. Menurut Eva, Presiden tidak berhak memanggil capres dan cawapres untuk mempresentasikan visi dan misinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com