Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Duet Prabowo-Aburizal, Nostalgia Orde Baru"

Kompas.com - 07/05/2014, 11:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, jika jadi terbentuk, koalisi Partai Gerindra dan Partai Golkar yang mengusung duet Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie alias Ical akan sangat bernuansa Orde Baru. Pasalnya, dua tokoh ini merupakan tokoh lama yang sudah muncul sejak era kepemimpinan Soeharto.

"Kalau koalisi Golkar dan Gerindra balik lagi ke zaman Orba dulu. Akan terjadi nostalgia Orba, dan nantinya komunikasi politik yang akan dilakukan juga bernuansa Orba," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/5/2014) siang.

Namun, Hendri menilai, munculnya kesan Orba itu justru akan berpengaruh positif bagi perolehan suara mereka pada pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang. Pasalnya, lanjut dia, masyarakat saat ini memang cukup banyak yang merindukan era Orba.

"Munculnya gambar Pak Harto 'penak jamanku to' itu kan meng-capture kerinduan masyarakat pada Orba," ujarnya.

Pasangan ini juga, menurut Hendri, akan menjadi antitesis dari bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo dan pasangannya nanti. Pasalnya, Jokowi merupakan tokoh masa kini dan dia memprediksi pasangan yang akan dipilih Jokowi nantinya juga adalah tokoh baru.

"Jokowi juga kan strategi komunikasi politiknya mengandalkan blusukan, sementara Prabowo-Ical lebih kepada jaringan dan elite partai," ujarnya.

Hendri memprediksi, akan terjadi persaingan yang ketat antara Prabowo-Ical dan Jokowi dengan pasangannya dalam pilpres mendatang. "Keduanya akan sama-sama kuat, sulit diprediksi, bisa saling mengalahkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ical bertandang ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor. Seusai pertemuan, Ical menyatakan tidak keberatan jika kelak menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo. Menurut dia, jabatan presiden atau wapres hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

Ical mengatakan sudah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi pemilu presiden. Meski tidak disebutkan secara gamblang, sinyal koalisi kedua partai itu semakin kuat.

"Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com