Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Dalam Konteks Pilpres, Saya Enggak Boleh Netral

Kompas.com - 15/04/2014, 21:56 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, ia harus tetap netral saat menjalankan tugas pemerintahan. Namun, sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dia mengemban tugas untuk memenangkan PDI-P dalam Pemilihan Presiden 2014.

"Dalam konteks pilpres, saya enggak boleh netral," ujar Ganjar di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar No 27, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014).

Ganjar mengatakan, dirinya memiliki dua tanggung jawab moral. Sebagai seorang gubernur, dia bertugas untuk mengurus daerahnya. Adapun dalam konteks pilpres, dia menjadi kader partai yang mempunyai tugas untuk menyiapkan "pasukan" pemenangan pilpres PDI-P di wilayahnya.

Di Jawa Tengah, kata Ganjar, ada banyak kelompok masyarakat dari beberapa partai lain mengatakan dukungannya kepada bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo untuk menjadi presiden. Oleh karena itu, dia membuat barisan-barisan untuk mengakomodasi kelompok-masyarakat tersebut. "Kita coba kembalikan pada demokrasi yang baiklah," ujar Ganjar.

Ganjar menekankan, sebagai Gubernur Jawa Tengah, dia tidak akan melibatkan pegawai negeri sipil di wilayahnya untuk ikut berpartisipasi dalam konteks pilpres.

Terkait dengan format koalisi yang akan dibangun PDI-P, Ganjar mengatakan, keputusan mengenai kerja sama dengan parpol mana dan penentuan wakil presiden akan diserahkan kepada ketua umum, sekjen, ketua pemenangan pemilu, dan Jokowi selaku bakal calon presiden.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengadakan pertemuan dengan para ketua dewan pimpinan daerah, gubernur, dan wakil gubernur PDI-P di seluruh Indonesia di kediaman Megawati. Pertemuan membahas konsolidasi pemenangan PDI-P dalam Pilpres 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com