JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon merasa partainya paling sering diserang oleh kampanye hitam dan kampanye negatif. Fadli khawatir kampanye hitam tersebut akan memengaruhi suara Gerindra di pemilu legislatif yang baru saja usai dilaksanakan.
"Kita paling sering diterpa black campaign. Berbagai pihak terus-terusan menyerang. Kita bilang seperti ini bukan minta dikasihani, tapi hanya mengungkapkan fakta yang ada," kata Fadli di Kantor DPP Gerindra di Jakarta, Rabu (9/4/2014) siang.
Dia mengatakan, serangan kampanye hitam itu paling sering dilancarkan melalui media sosial. Untuk itu, kata dia, Gerindra turut aktif di media sosial untuk mengimbangi serangan serangan yang dilakukan.
"Contoh ada akun Twitter mengatasnamakan Pak Abraham Samad (Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi) menyerang Prabowo. Ternyata besoknya Pak Abraham ngomong kalau dia tidak punya akun Twitter itu," kata Fadli.
Serangan lain yang kerap dilancarkan di media sosial, menurut dia, adalah mengenai isu pelanggaran hak asasi manusia bakal calon presiden RI dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Saat itu, Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI dan disebut-sebut melakukan penculikan terhadap aktivis dan mahasiswa.
"Penculikan dan pembunuhan dan pelanggaran HAM itu padahal tidak ada, itu fitnah. Tapi terus-menerus diangkat lagi, padahal itu faktanya enggak ada," ucap Fadli.
Selain kampanye hitam di media sosial, kata Fadli, ada juga serangan-serangan yang dilancarkan secara langsung. Hal itu meliputi penyebaran uang berstempel Prabowo dan pembagian selebaran yang disebarkan melalui mobil bak terbuka di Sulawesi Selatan. Fadli mengatakan, Gerindra telah mencoba mencari tahu siapa pelaku kampanye hitam itu, tetapi hingga saat ini belum menemui hasil. "Mereka ini tidak menampakkan diri, pakai akun palsu dan pengecut. Gerindra tidak melakukan hal itu, kita paling terang benderang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.