Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasionalisme Jokowi Dipertanyakan

Kompas.com - 05/04/2014, 12:30 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Amanat Nasional Didik J Rachbini menyatakan, bakal calon presiden PDI-Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menunjukkan visi dan misi yang jelas. Menurut Didik, seorang calon presiden seharusnya memiliki visi, misi, dan pandangan yang jelas, termasuk soal nasionalisme.

"Pemimpin tidak punya visi, misi, bagaimana kita melihatnya? Enggak punya misi, yang penting kerja, ya enggak boleh gitu dong," ucap Didik dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Didik menilai, nasionalisme merupakan sikap yang penting dimiliki oleh seorang calon pemimpin. Sejauh ini, katanya, nasionalisme Jokowi sulit diukur karena Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah menunjukkan sikap dan pandangannya secara tegas ke hadapan publik.

"Jokowi, saya tidak bisa mengukur karena sikapnya. Jokowi, enggak kelihatan," sambung Didik.

Jokowi, katanya, kerap menghindar ketika dicecar wartawan mengenai pencalonannya sebagai presiden.

Didik juga menyampaikan penilaiannya terhadap nasionalisme tokoh lain yang disebut-sebut masuk dalam bursa calon presiden 2014. Untuk Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Didik menilai Prabowo selama ini memang menjual nasionalismenya. Namun, lanjutnya, nasionalisme Prabowo cenderung berbenturan dengan budaya globalisasi.

"Prabowo menawarkan nasionalisme yang cukup keras tetapi agak ke dalam, padahal tantangan kita kan globalisasi. Zaman sekarang kan enggak kuper, tapi harus bisa bergaul dengan dunia internasional," ujarnya.

Contoh lainnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang juga mencalonkan diri sebagai presiden 2014. Menurut Didik, nasionalisme Aburizal terkesan lebih global karena latar belakangan Aburizal sebagai pengusaha.

"Dahlan Iskan, dia juga masih bingung mau dicalonkan atau tidak. Hatta Rajasa, Wiranto, bagian dari yang punya potensi mengembangkan nasionalisme," ucapnya.

Sementara itu, ekonom dari Megawati Institute, Imam Sugema, menyampaikan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri selama ini telah menunjukkan sikap nasionalismenya. Menurut Imam, sikap nasionalisme Megawati diperlihatkan dengan tidak mencalonkan diri sebagai presiden kemudian menunjuk Jokowi sebagai bakal capres yang diusung PDI-P.

"Siapa ketum partai lain yang rela memandatkan orang lain yang bukan dari apa-apa untuk menjadi capres? Semua ketum menginginkan dirinya menjadi capres. Inti dari nasionalisme adalah kepentingan nasional bukan pribadi, dan Mega sudah membuktikan itu, dia merelakan dirinya untuk Indonesia hebat," tutur Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com