Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal SBY dan Ibas, Nazaruddin Enggan Menjawab Tegas

Kompas.com - 04/04/2014, 23:12 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, enggan menjawab tegas ketika ditanya soal informasi yang disampaikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengenai uang 200.000 dollar AS yang diterima Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Kepada wartawan, Jumat (4/4/2014), mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu melayangkan senyum. Bukan menjawab tegas, Nazaruddin kembali menyampaikan bahwa Anas pengendali Grup Permai.

"Yulianis itu semua menjalankan perintah Anas, saya bendahara, ketum (adalah) Anas. Permai, owner utama (adalah) Anas. Saya bendaharanya," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, seusai diperiksa sebagai saksi Anas dalam perkara dugaan korupsi Hambalang.

Sebelumnya, Yulianis, yang pernah menjadi wakil direktur keuangan di Grup Permai, membenarkan adanya aliran uang 200.000 dollar AS untuk Ibas dari kas Grup Permai. Belum diketahui apakah uang 200.000 dollar AS yang disebutkan Yulianis ini sama dengan yang disampaikan pengacara Anas belakangan ini.

Pengacara Anas, Firman Wijaya, tidak menjelaskan, uang yang diterima Ibas itu terkait dengan apa. Dia hanya mengatakan, Ibas menerima uang itu di Jalan Ciasem. Nazaruddin juga tidak menjawab secara gamblang saat diajukan pertanyaan oleh wartawan seputar uang muka Toyota Harrier.

Pihak Anas menyebut, uang muka Harrier berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara itu, menurut KPK, uang muka pembelian mobil itu bukan dari SBY. Menurut data dan informasi yang diperoleh KPK, uang itu berasal dari kas Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin.

Kepada wartawan, malam ini, Nazaruddin menjawab bahwa masalah pembelian Harrier ini sudah diverifikasi. Pembayarannya dilakukan dengan cek. "Soal Harrier sudah diverifikasi. Pembayaran cuma pakai cek. Nanti dijelaskan," ucap Nazaruddin.

Terkait tudingan Anas ini, tim pengacara keluarga SBY sudah membantahnya. Ketua tim kuasa hukum SBY dan keluarga, Palmer Situmorang, mengatakan bahwa tudingan Anas soal uang Harrier dari SBY itu cerita lama. Palmer pun mengatakan, pihaknya akan mempelajari dulu apakah tudingan Anas termasuk fitnah sehingga perlu ditindaklanjuti atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com