Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Seharusnya "Perang" Gagasan, Bukan Saling Serang

Kompas.com - 24/03/2014, 10:33 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menilai, model kampanye yang dilakukan partai-partai politik pada Pemilu 2014 ini kuno karena masih mengandalkan pengerahan massa. Model ini, menurutnya, hanya menyisakan euforia sesaat. Selain itu, Ikrar mengatakan, pola saling serang yang dilancarkan partai politik selama sepekan kampanye berjalan, tak mencerdaskan.  

"Kenapa harus saling serang pribadi sampai menjelek-jelekan. Seharusnya masa kampanye, parpol atau tokoh-tokoh parpol lebih kepada adu program atau adu gagasan," kata Ikrar, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/3/2014) pagi.

Ia menanggapi, adanya serangan secara personal terhadap tokoh mau pun bakal calon presiden. Terutama, menurutnya, serangan yang ditujukan pada bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo. Jika menganggap Jokowi sebagai lawan berat, seharusnya dijawab dengan adu gagasan, dan tidak menyerangnya secara pribadi. 

"Banyak yang bilang Jokowi dicukongi pengusaha Tionghoa. Hal ini kan seharusnya nggak dibicarakan saat kampanye. Indonesia kan negara kebangsaan," katanya. 

Selain serangan terhadap Jokowi, Ikrar juga menyayangkan beredarnya video bakal capres Golkar, Aburizal Bakrie, bersama dua kakak beradik, Marcella dan Olivia Zalianty, ke Maladewa. Ia mensinyalir, ini bagian dari kampanye hitam yang menyerang pribadi Ical.

Ikrar mengatakan, sudah saatnya kampanye di Indonesia lebih fokus pada pemanfaatan media, seperti yang berlangsung di Inggris dan Amerika Serikat. 

Seperti diberitakan, masa kampanye pemilihan legislatif telah berlangsung sejak 16 Maret lalu hingga 5 April mendatang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com