Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bersyukur Hasil Penanganan Asap

Kompas.com - 17/03/2014, 09:24 WIB


PEKANBARU, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin apel satuan tugas terpadu operasi tanggap darurat penanganan asap di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Senin (17/3/2014) pagi. Acara itu diikuti 1.263 personel satgas yang terdiri atas berbagai elemen, yaitu TNI, Kepolisian RI, dan anggota BNPB.

Di hadapan para personel itu, Presiden mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, berusaha memadamkan api dan menghilangkan asap.

"Alhamdulilah dalam waktu satu dua hari ini, kita telah melihat hasil nyata dari apa yang kita lakukan," kata SBY seperti dikutip dari Antara.

Presiden mengatakan, pemerintah telah menetapkan operasi terpadu selama tiga pekan dengan harapan dalam waktu tiga pekan atau kurang api dapat padam. Namun, ia mengatakan bahwa tetap diperlukan upaya untuk menghentikan aksi pembakaran lahan yang telah menyebabkan krisis asap itu.

"Riau bisa berubah dan kita bisa berubah mulai hari ini. Saya mengajak masyarakat Riau membangun budaya baru cara-cara baru sehingga Riau bebas asap," katanya.

Kepala Negara berada di Riau selama tiga hari dua malam untuk memimpin langsung operasi penanganan asap di provinsi itu. Kabut asap yang tebal telah mengganggu aktivitas warga dan perekonomian di provinsi itu termasuk penerbangan.

Pesawat yang membawa Presiden dan rombongan pada Sabtu (15/3), juga sempat mengalami kesulitan untuk mendarat di Pekanbaru sehingga harus singgah di Batam untuk menanti jarak pandang layak.

Untuk memimpin langsung operasi terpadu itu, Presiden membatalkan kegiatan pribadinya, mengawali kampanye pemilu legislatif di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (16/3). Hari ini, SBY akan bertolak ke Yogyakarta untuk berkampanye selaku Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Presiden telah mengajukan cuti pada 17 dan 18 Maret 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com