Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jokowi Nyapres, Basuki Sambut Positif

Kompas.com - 13/03/2014, 18:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyambut positif jika Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo berniat menjadi calon presiden pada Pemilu Presiden 2014. Jika Jokowi terpilih menjadi presiden, hal ini turut membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menuntaskan berbagai permasalahannya. Pasalnya, banyak pekerjaan Pemprov DKI yang terkait dengan pemerintah pusat.

"Kalau dia presiden, kan bisa ngatur banyak hal.Mengsinkronkan kepolisian dan kejaksaan. Terus PNS juga.Peraturan pengadaan barang semua di LKPP, itu kewenangannya di presiden," di Bakaikota Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Terkait wacana bahwa Jokowi akan maju mendampingi capres PDI-P Megawati Soekarnoputri, Basuki memiliki pendapat sendiri. Menurutnya, Megawati tidak akan mungkin melakukan hal ini.

"Saya kira kalau jadi cawapres tidak mungkin Bu Mega lakukan. Karena Bu Mega tugaskan dia ke DKI. Kalau jadi wapres, tidak akan sesuai dengan visi misi untuk jadi role model," kata Basuki

Sebelumnya, Basuki mengatakan, Jokowi adalah orang yang sangat menghormati Megawati. Jadi, apapun perintah dari Megawati akan dilaksanakan oleh mantan Wali Kota Solo itu. Namun kata Basuki, Jokowi selalu menurut pada Megawati bukan berarti takut. Jokowi memandang Megawati sebagai roh dari PDI-P yang berhaluan marhaen.

"Orang boleh menjelek-jelekan Bu Mega macam-macam. Tapi bagi Pak Jokowi, Bu Mega adalah marhaen asli. Ini sesuatu yg berbeda," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com