Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bangun Kesejahteraan, Indonesia Berpotensi Konflik seperti Mesir

Kompas.com - 13/03/2014, 00:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud MD menilai, Indonesia telah gagal membangun kesejahteraan. Kondisi ekonomi Indonesia, menurutnya, dalam keadaan berbahaya. Jika tidak segera diatasi, Mahfud menilai Indonesia akan berpotensi konflik seperti Mesir atau Tunisia.

"Kita dalam situasi yang berbahaya dalam ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, kita bisa seperti Mesir dan Tunisia. Kita akan gampang sekali diprovokasi untuk jatuh dan sulit bangkit kembali," kata Mahfud dalam diskusi Menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (12/3/2014) malam.

Mahfud memprediksi, risiko itu akan terjadi bila rasio gini Indonesia sudah melebihi 0,50 persen. Rasio gini adalah indeks yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan antara orang kaya dan orang miskin. Semakin besar angka indeks tersebut, semakin lebar ketimpangan yang terjadi.

Mahfud menjelaskan, pada awal reformasi rasio gini Indonesia masih kecil, yakni hanya 0,20 persen. Namun, entah bagaimana, angka tersebut terus naik dari waktu ke waktu. "Setiap tahun rasio gini ini naik, 2012 sudah 0,39 persen dan 2013 sudah 0,41 persen. Kalau sudah melewati 0,50, negara itu akan jatuh. Itu teorinya," ujar dia.

Selain tingginya rasio gini, Mahfud juga mengkhawatirkan banyaknya orang miskin di Indonesia. Dia menjelaskan, berdasarkan data yang didapatkannya di Badan Pusat Statistik, penduduk miskin di Indonesia hanya berjumlah 28 juta jiwa.

Namun, menurut angka yang dirilis Bank Dunia, terdapat 108 juta orang miskin di Indonesia. "Jadi, ini tingkat mengukurnya berbeda, sebenarnya banyak orang miskin di Indonesia ini," ujar dia.

Hal yang lebih memprihatinkan lagi, menurut Mahfud, adalah utang luar negeri Indonesia. Dia menyebutkan utang luar negeri Indonesia sekarang sudah lebih dari Rp 2.400 triliun.

Jumlah utang itu, kata Mahfud, jelas memprihatinkan karena APBN Indonesia hanya Rp 1.800 triliun. "APBN kita lebih kecil dari utangnya, bagaimana kalau seperti ini terus?" kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang SYL, KPK Hadirkan Sejumlah Pegawai Kementan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Sejumlah Pegawai Kementan Jadi Saksi

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Lansia Manfaatkan Rukhsah Saat Beribadah

Kemenag Imbau Jemaah Haji Lansia Manfaatkan Rukhsah Saat Beribadah

Nasional
Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Lebaran Idul Adha 7 Juni 2024

Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Lebaran Idul Adha 7 Juni 2024

Nasional
Romlah Melawan Katarak demi Sepotong Baju untuk Sang Cucu

Romlah Melawan Katarak demi Sepotong Baju untuk Sang Cucu

Nasional
“Deal” Politik Nasdem dan PKB Bakal Jadi Penentu Dukungan untuk Anies Maju pada Pilkada Jakarta 2024

“Deal” Politik Nasdem dan PKB Bakal Jadi Penentu Dukungan untuk Anies Maju pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Bendum dan Wabendum Partai Nasdem Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Bendum dan Wabendum Partai Nasdem Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Tak Khawatirkan Gempa di Senabang Aceh, Risma: Posisinya di Laut...

Tak Khawatirkan Gempa di Senabang Aceh, Risma: Posisinya di Laut...

Nasional
PKS Minta Uang Program Tapera Tidak Dipakai untuk Proyek Risiko Tinggi seperti IKN

PKS Minta Uang Program Tapera Tidak Dipakai untuk Proyek Risiko Tinggi seperti IKN

Nasional
DPR Akan Panggil Pemerintah Terkait Polemik Pemotongan Gaji untuk Tapera

DPR Akan Panggil Pemerintah Terkait Polemik Pemotongan Gaji untuk Tapera

Nasional
Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Nasional
Hari Ini, Ahmad Sahroni Jadi Saksi di Sidang SYL

Hari Ini, Ahmad Sahroni Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Partai Buruh Tolak Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Singgung Cicilan Rumah Subsidi

Partai Buruh Tolak Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Singgung Cicilan Rumah Subsidi

Nasional
Istri, Anak, dan Cucu SYL Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Istri, Anak, dan Cucu SYL Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Disentil Hakim | Jampidsus Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Pemufakatan Jahat

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Disentil Hakim | Jampidsus Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Pemufakatan Jahat

Nasional
Tanggal 2 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com