Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal: Meritokrasi Akan Jadi Ujian Indonesia pada 2014

Kompas.com - 06/03/2014, 09:54 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Tahun ini, 2014, disebut akan menjadi ujian bagi upaya mewujudkan pemerintahan yang berbasis meritokrasi di Indonesia. Penerapan meritokrasi seharusnya merupakan tahap lanjutan dari demokrasi.

"Ujian untuk menuju meritokrasi adalah 2014 ini, terutama untuk partai-partai politik dan masyarakat bangsa Indonesia pada umumnya," kata peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, di Makassar, Sulawesi Selatan, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (6/3/2014).

Ujian tersebut, ujar Dino, akan dihadapi terutama oleh mereka yang akan ada di pemerintahan baru hasil Pemilu 2014. "(Namun), apabila rakyat memang masih melihat dinasti ketimbang meritokrasi itu sah-sah saja," ujarnya.

Dino meyakini meritokrasi adalah tahapan selanjutnya yang harus dituju setelah keberhasilan menerapkan sistem demokrasi. "Tingkatan selanjutnya dari demokrasi adalah meritokrasi," kata mantan Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk urusan luar negeri tersebut.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini pun bercerita soal meritokrasi yang dia jalankan selama menjalankan tugasnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, Amerika Serikat. Dia mengklaim, selama masa 3,5 tahun menjabat sebagai duta besar di sana, KBRI Washington menjadi lembaga dengan penyerapan anggaran mencapai 98,5 persen.

"Itu silakan dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain, dan tidak ada yang lebih tinggi angka penyerapan anggarannya," ujar Dino. Dia mengatakan meritokrasi merupakan kunci utama pencapaian tersebut, sekaligus menjadikannya salah satu institusi terbaik dalam pengelolaan anggaran di tataran internasional.

Dino merupakan satu dari 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Selain Dino peserta lainnya adalah Dahlan Iskan, Hayono Isman, Endriartono Sutarto, Sinyo Harry Sarundajang, Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, dan Marzukie Alie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2029 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2029 Mulai Dibuka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com