Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Kalau Negara Jadi Lautan Fitnah, Masa Depan Kita Gelap

Kompas.com - 31/01/2014, 21:18 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali meminta kepada kalangan partai politik atau bakal calon presiden selanjutnya untuk tidak melakukan kampanye hitam atau fitnah selama Pemilu 2014. Mereka juga diminta tidak memanaskan pemilu yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden SBY dalam sesi wawancara yang diunggah di akun YouTube SBY. Isu yang diangkat dalam wawancara itu yakni "Kompetisi Sehat dalam Pemilu 2014".

Presiden mengatakan, kampanye negatif dengan saling menyerang kebijakan biasa terjadi dalam pemilu di negara mana pun. Hanya saja, jika kampanye hitam yang dilontarkan, hal itu dapat merusak demokrasi.

"Black campaign atau fitnah itu musuh demokrasi. Saya sangat anti pada praktik-praktik fitnah. Saya kena fitnah banyak sekali, sejak jadi calon presiden hingga saat ini. Sebenarnya itu tidak mendidik, tidak bermoral dan kurang beretika. Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Menghancurkan orang lain dengan black campaign, memfitnah orang lain sehingga namanya jadi jelek. Padahal, tidak melakukan apa-apa," kata SBY.

Presiden berharap para politisi memilih kampanye yang cerdas. Meski menyerang lawan politik, mereka tetap harus menyampaikan solusi atas masalah. Dengan demikian, rakyat bisa tahu mana yang layak untuk dipilih.

"Sebab, kalau negara kita jadi lautan fitnah, masa depan kita gelap, tidak baik. Itu bukan peradaban yang hendak kita bangun, bukan budaya politik yang hendak kita tuju," kata SBY.

Presiden SBY juga berharap agar penyelenggaraan Pemilu 2014 lebih baik dari
Pemilu 2004 dan 2009 yang sudah baik. Dalam dua pemilu itu, SBY menganggap masyarakat telah bersikap cerdas sehingga pemilu berjalan damai.

"Kalau rakyat seperti itu, justru saya imbau kepada para elite politik jangan panas-panaskan situasi sehingga terjadilah benturan atau konflik yang tidak perlu kepada masyarakat. Kalau itu terjadi, tercoreng demokrasi," pungkas Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com