Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Jadi Anaknya Sarwo Edhie dan Ipar SBY, Tidak Cukup...

Kompas.com - 17/01/2014, 02:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo tak mau dianggap sebagai anak emas Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat hanya karena latar belakang keluarga. Dia adalah anak mantan Komandan RPKAD Sarwo Edhie dan ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Boleh bermodal anaknya Sarwo Edhie, adik ipar SBY, tapi itu tidak cukup," ujar Pramono saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Kamis (16/1/2014). Pernyataan Pramono ini merupakan respons atas anggapan bahwa dia adalah "anak emas" dalam perhelatan Konvensi Capres Partai Demokrat.

Pramono menuturkan, dia terjun ke politik dan masuk ke dalam konvensi bukan karena "titipan" SBY. Menurut dia, SBY hanya memberikan kesempatan kepadanya ikut dalam konvensi. Soal peluang memenangi konvensi, kata dia, semua peserta konvensi punya kemungkinan yang sama.

"Kemungkinan semuanya saya, tinggal nanti pada saatnya orang atau pemilih melihat saya sebagai pribadi. Sekarang pemilih juga cerdas melihatnya saya, bukan soal anak Sarwo Edhie atau ipar SBY," tutur Pramono. Namun, dia mengaku optimistis.

Jika sejak awal sudah pesimistis, kata Pramono, persandingannya adalah ibarat prajurit yang kalah sebelum berperang. Sebagai mantan prajurit, Pramono berprinsip kalah sebelum berperang adalah pantangan.

Pramono pun merasa mendapat keuntungan dari mekanisme yang dipakai dalam konvensi. "Untungnya konvensi sudah ada debat. Ini sebetulnya menjadi keuntungan saya," kata dia.

Survei Kompas pada Desember 2013 menunjukkan peringkat pengenalan publik terhadap Pramono Edhie ada di peringkat ketiga di antara 11 peserta konvensi, dengan dukungan 30,4 persen responden. Peringkat pertama berdasarkan survei tersebut adalah milik Dahlan Iskan dengan 59,1 persen dukungan.

Menyusul setelah Dahlan adalah Marzuki Alie yang mengumpulkan tingkat pengenalan 47,1 persen responden. Di bawah Pramono, secara berturut-turut adalah Gita Wirjawan dengan 29,9 persen dukungan, Anies Baswedan dengan 24,1 persen, Hayono Isman 21,8 persen, dan Dino Patti Djalal 17,3 persen.

Berikutnya adalah Irman Gusman dengan 15,8 persen, Endriartono Sutarto 15,2 persen, Ali Masykur Musa 12,8 persen, dan Sinyo Harry Sarundajang dengan pengenalan 10 persen responden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com