Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Sebut Eks Sesmenpora Otak Proyek Hambalang

Kompas.com - 16/01/2014, 22:44 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Sekretraris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) saat itu, Wafid Muharam, adalah otak dari proyek Hambalang. Nazar pun mengaku bingung mengapa mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang oleh KPK.

"Saya tahunya terdakwa ini (Deddy) adalah pimpinan proyeknya. Saya enggak tahu uang ke terdakwa ada atau tidak karena selama ini Wafid yang ngurus-ngurus, tapi kenapa terdakwa yang ada di sini (pengadilan). Otaknya itu Wafid," kata Nazar ketika bersaksi untuk Deddy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Terpidana kasus korupsi wisma atlet ini menegaskan, ia tak tahu ke mana saja aliran dana proyek Hambalang. Menurut dia, khusus untuk Kemenpora telah diurus oleh Wafid. Menurut Nazar, Wafid yang mengatur pembagian proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) itu.

"Yang untuk Kemenpora kan Pak Wafid yang memegang semua. Yang bagi-bagi proyek juga dia. Jadi, saya tidak tahu siapa saja yang dia bagikan," kata Nazar.

Dalam kasus ini, Nazaruddin yang membawa perusahaannya PT Duta Graha Indah (PT DGI) juga menginginkan proyek Hambalang. Dalam dakwaan Deddy, Permai Group milik Nazaruddin telah mengeluarkan Rp 10 miliar untuk memuluskan PT DGI memenangkan proyek pembangunan P3SON di Bukit Hambalang itu.

Uang itu diberikan kepada Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) saat itu, Joyo Winoto, sekitar Rp 3 miliar, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat itu, Andi Alfian Mallarangeng, melalui adiknya, Choel Mallarangeng, sebesar 550.000 dollar AS atau ekuivalen Rp 5 miliar, dan Komisi X DPR RI Rp 2 miliar.

Namun, Permai Group meminta uang tersebut dikembalikan karena PT DGI gagal memenangkan proyek Hambalang. Saat itu KSO Adhi Karya-Widya Karya telah ditentukan sebagai pemenang proyek.
 
Atas permintaan itu, Wafid Muharam selaku Sesmenpora melalui Paul Nelwan dan Lisa Lukitawati Isa mengembalikan uang secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com