Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Capres PKS Akan Gugur Sebelum Bertanding

Kompas.com - 29/12/2013, 20:26 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Political Communication Institute Heri Budianto menilai, pemilihan raya (pemira) calon presiden yang digelar Partai Keadilan Sejahtera akan sia-sia. Menurutnya, PKS takkan mampu mengusung capresnya sendiri selama syarat presidential threshold atau ambang batas persentase dukungan partai politik untuk pengajuan calon presiden 20 persen.

“Bagaimana mau bersaing? Bisa masuk capres resmi versi KPU saja rasa-rasanya sangat berat,” kata Heri melalui siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (29/12/2013).

Dia menilai, PKS akan sulit menembus angka dua digit dalam pemilihan legislatif tahun depan. Kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, menurutnya, telah membuat partai itu terpuruk sehingga masih harus kerja keras meningkatkan kepercayaan publik.

Menurut Heri, terpilihnya Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid sebagai kandidat capres terkuat versi pemira pun tidak akan membantu. “Selain itu, sepengetahuan saya, pemenang pemira itu akan diajukan ke majelis syuro dan belum tentu di setujui,” sambungnya.

Berdasarkan hasil pemira PKS yang dirilis di kantor DPP PKS hari ini, Hidayat menempati posisi teratas. Dia mengalahkan Presiden PKS Anis Matta dengan beda perolehan suara sekitar 0,88 persen. Meskipun demikian, Heri menilai kalau menangnya Hidayat dalam pemira yang digelar di dewan pimpinan wilayah di 33 provinsi ini merupakan pertanda baik bagi internal PKS.

Sosok Hidayat, katanya, merupakan tokoh yang tidak neko-neko di PKS. Saat menjadi presiden PKS, Hidayat membawa kemajuan yang berarti bagi partai itu. “Artinya kader PKS masih melihat bahwa orang-orang seperti HNW (Hidayat Nur Wahid) merupakan kader andalan yang dianggap mampu menaikan citra partai,” ujar Heri.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PKS Taufik Ridho menilai bahwa sekarang saat yang tepat bagi PKS untuk memunculkan nama kandidat capres yang akan diusungnya. “Partai lain berani, masak kita enggak berani? Kedewasaan kader di tingkat daerah, sudah mumpuni,” ucap Taufik seusai mengumumkan hasil pemira di Kantor DPP PKS, siang tadi.

PKS, menurutnya, tak mau terlambat menyiapkan capres meskipun peta politik bisa saja berubah setelah pemilihan legislatif nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com