"Saya bilang deklarasi itu naif, enggak logic. Tapi kalau buat nyenengin diri sendiri sih ya enggak apa-apa," kata Fuad di Jakarta, Minggu (29/12/2013).
Fuad mengatakan sampai saat ini dirinya tidak melihat pasangan Win-HT berpeluang untuk menang. Kendati demikian, lanjutnya, tidak tertutup kemungkinan mereka memiliki peluang di masa yang akan datang. "Semua kemungkinan bisa saja. Kita kan enggak tahu," ucapnya.
Terkait hal itu, ia menilai keduanya tidak mungkin menang sebagai presiden dan wakil presiden dari satu partai. Ia mengatakan peluang akan semakin terbuka lebar jika salah satu dari keduanya, apakah Wiranto atau Hary Tanoe, sebagai kandidat capres atau cawapres.
"Kalau mereka berdua itu enggak mungkin (menang). Omong kosong," cetusnya.
Menurut Fuad, masalah capres dan cawapres akan ditentukan oleh dua hal, yaitu aturan main tentang kepastian presidential threshold yang sedang digugat pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra ke Mahkamah Konstitusi, dan perolehan suara partai politik dalam pemilu legislatif.
"(Masalah capres) Itu kan tergantung juga garis tangannnya, nasibnya. Itu terseleksi secara alami nanti. Tapi saya haqul yakin, memang hanya ada tiga pasangan (capres-cawapres) dalam pemilu nanti," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.