Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tatu Chasanah Optimistis Jadi Ketua Golkar di Banten

Kompas.com - 27/12/2013, 14:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Serang Tatu Chasanah memastikan diri maju sebagai bakal calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Provinsi Banten. Tatu optimistis akan mengungguli bakal calon lainnya dalam musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) DPD I Golkar Provinsi Banten yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2013) siang ini.

Tatu menjelaskan, dirinya maju sebagai bakal calon ketua DKP I Golkar di Banten karena ingin membesarkan partainya. Ia juga merupakan kader Golkar yang resmi dan bebas dari persoalan hukum sehingga merasa memenuhi semua aturan yang ada.

"Saya kader Golkar, saya ingin majukan Golkar dan siap lahir batin," kata Tatu, saat di sela-sela acara Musdalub.

Lebih lanjut, ia berharap keputusan dalam Musdalub dapat diambil secara mufakat. Meskipun harus melalui mekanisme voting, ia siap menghadapinya.

"Iya mudah-mudahan (tidak ada voting," pungkasnya.

Pesaing Tatu

Selain Tatu, ada juga nama Wali Kota Cilegon Iman Aryadi yang dipastikan maju sebagai kandidat calon Ketua DPD I Partai Golkar di Provinsi Banten. Musdalub DPD II Partai Golkar Provinsi Banten digelar untuk mengisi kekosongan pada posisi pimpinannya.

Iman mengaku siap memberi persaingan ketat pada Tatu. Dia mengklaim mendapat dukungan yang kuat untuk memenangkan Musdalub tersebut, salah satunya dari Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.

"Saya kira rahasia (pendukungnya. Kita optimis. Apa yang saya lakukan mudah-mudahan membuahkan hasil. Ace (Hasan) sudah memberikan dukungan," kata Iman.

Dia lalu membantah dukungan yang datang kepadanya berasal dari pihak yang ingin menghancurkan dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten sebagai kakak dari Ratu Tatu.

"Tentu tendensius dan subyektif, tanyatakan langsung ke masyarakat," pungkasnya.

Musdalub DPD II Partai Golkar Provinsi Banten digelar untuk mengisi kekosongan pada posisi pimpinannya. Sebelumnya, posisi itu dijabat oleh almarhum Hikmat Tomet, atau suami Atut Chosiyah.

Hikmat Tomet meninggal dunia setelah sakit beberapa waktu lalu. Calon Ketua DPD II Golkar Banten akan memperebutkan 12 suara dalam Musdalub. Delapan suara berasal dari dari DPD II kabupaten/kota, satu suara dari organisasi pendiri Partai Golkar, satu suara dari organisasi yang didirikan, satu suara organisasi sayap, dan satu suara dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com