Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Antisipasi Ancaman Terorisme di Sejumlah Titik

Kompas.com - 16/12/2013, 15:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan ada ancaman serangan terorisme di tiga kota. Hal itu telah ia sampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. Sutarman menjelaskan, tiga daerah yang dimaksudnya adalah Poso, Solo, dan Bima. Saat ini Polri terus melakukan langkah preventif agar ancaman terorisme itu tak terjadi.

"Kemungkinan akan ada serangan-serangan terorisme di beberapa titik, Poso, Solo, Bima, kita menonitor pergerakan mereka," kata Sutarman, di sela-sela rapat kerja bersama Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (16/12/2013).

Ia melanjutkan, Polri masih mengendus kuat adanya pergerakan terorisme di sejumlah daerah. Berdasarkan pengamatan, kata Sutarman, pergerakan teroris di Indonesia ada di sekitar Poso, Solo, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Lampung, dan lainnya.

Informasi tersebut diakui Sutarman telah disampaikan pada Presiden SBY dan pada jajaran kepolisian di daerah. Ia menyampaikan kepada presiden bahwa kemungkinan serangan teroris akan terjadi di akhir tahun, jelang Natal dan pergantian malam tahun baru.

"Harus dilakukan langkah preventif sehingga mereka tidak melakukan penyerangan dan kita akan melakukan pendekatan, kita akan amankan dan masyarakat juga harus hati-hati," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR Sutarman juga menyampaikan bahwa Polri telah menangkap seseorang berinisial RR atau A yang diduga terlibat dalam aksi teror peledakan di Wihara Ekayana, Jakarta Barat, pada Agustus 2013 lalu. Penangkapan RR dilakukan pada akhir pekan lalu.

Selain itu, Mabes Polri mengakut telah berhasil menangkap tujuh orang yang menjadi tersangka dalam aksi teror penembakan anggota kepolisian. Ketujuh orang itu adalah Iqbal, Liong, Asep, Budi Alamsyah, Arif Widagdo, Suyono dan Cahyo. Saat ini seluruhnya tengah diperiksa intensif oleh Mabes Polri. Dari penangkapan tersebut, Polri berhasil menyita barang bukti berupa 28 pucuk senjata pabrikan maupun rakitan, 18 air soft gun, serta 3.000 butir amunisi. Pemeriksaan intensif terus dilakukan Polri untuk mengungkap semua pelaku dari dua aksi teror tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com