"Kalau ada pemimpin yang hidup bermewah-mewah tapi tidak peduli dengan kemelaratan rakyatnya, itu namanya pembunuh berdarah dingin," kata Abraham, dalam sebuah seminar bertajuk Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang, di Kampus FKUI, Salemba, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Abraham menegaskan, haram hukumnya untuk semua pemimpin yang hidup bermewah-mewah di tengah kesulitan rakyatnya. Ia menganggap pemimpin berhak hidup mewah, dengan catatan telah berhasil menyejahterakan seluruh rakyatnya.
"Kalau pemimpin jujur, bersih, ini akan menjadi teladan. Kalau pemimpinnya hidup hedonis, rakyatnya juga," ujar Abraham.
Dalam seminar yang diinisiasi oleh Dewan Guru Besar Universitas Indonesia tersebut, Abraham juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan bangsa besar yang seharusnya mampu menjadi bangsa yang unggul di dunia. Tolok ukurnya adalah luas wilayah dan kekayaan sumber daya alam dengan jumlah penduduk yang luar biasa banyaknya.
Selain itu, Abraham menyampaikan bahwa semua yang ia sampaikan hanya sebatas berbagi pengalaman, menciptakan ruang diskusi, dan jauh dari kepentingan pribadi. Ia menyangkal bahwa apa yang dipaparkannya itu sangat terkait dengan niatnya maju sebagai calon presiden pada tahun depan atau di periode selanjutnya.
Hadir dalam diskusi ini sejumlah guru besar UI, mahasiswa, dan peserta umum. Para guru besar bertindak sebagai panelis yang memberikan pertanyaan untuk Abraham dan Mahfud MD yang menjadi pembicara lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.