Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Twitter, Presiden SBY Ucapkan Selamat Idul Adha

Kompas.com - 15/10/2013, 14:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 1434 H kepada semua umat Muslim. Ucapan itu disampaikan Presiden melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Selasa (15/10/2013).

"Mari kita tingkatkan keimanan, ketaqwaan, pengorbanan, serta pengabdian kita kepada negara tercinta," kata Presiden.

Presiden mengatakan, ada lima hal yang membuat seseorang sukses selain atas izin Tuhan Yang Mahakuasa. Pertama, memiliki idealisme tentang kehidupan yang baik. Kedua, harus memiliki cita-cita dan tujuan. Jika tanpa tujuan yang jelas, maka hanya sia-sia.

Ketiga, tambah Presiden, cita-cita dan tujuan itu harus diperjuangkan. Jalan keras dan berliku, katanya, akan mengantarkan mencapai cita-cita yang besar. Keempat, menjunjung nilai moral dan etika dalam perjuangan.

"Kelima, dalam perjuangan untuk mencapai cita-cita, kita harus siap dan mau berkorban. Pengorbanan sering sangat berat dan menyakitkan. Semoga perayaan hari raya kurban tahun ini memberikan semangat dan keteguhan kita untuk meraih cita-cita dan sukses dalam hidup di jalan Allah," kata Presiden.

Pagi tadi, Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono didampingi Ny Herawati Boediono melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam khotbahnya, Prof Faried Wadjedy mengatakan, ada tiga hikmah yang tersirat dari peristiwa kurban Nabi Ibrahim.

Pertama, kata Faried, yakni tingginya rasa tanggung jawab dalam menunaikan tugasnya dengan mengabaikan egoisme individu. Nabi Ibrahim gigih menjalankan perintah Allah meskipun tidak sejalan dengan harapannya.

"Begitulah sejatinya kita menanamkan rasa tanggung jawab dalam keseharian sehingga berimplikasi positif terhadap bangsa dan negara. Egoisme pribadi dan kelompok harus ditepikan untuk kepentingan bersama," papar Faried.

Kedua, tambah dia, tingginya sikap optimistis Nabi Ibrahim ketika ia bersama istri dan anaknya meninggalkan Palestina yang subur menuju tanah tandus, Mekkah. Peristiwa itu, kata dia, mengisyaratkan keberanian mengambil risiko meninggalkan zona nyaman demi menghadapi tantangan. Hal itu salah satu cara yang harus ditempuh untuk meraih kemajuan.

Hikmah ketiga, kata dia, kemampuan bekerja sama dengan pihak lain. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kata dia, mencontohkan kerja sama yang apik pada saat mengutarakan maksudnya hendak mengorbankan putranya atas perintah Allah. Nabi Ismail, kata dia, lapang dada meski akhirnya yang disembelih seekor domba.

"Pengabdian untuk bangsa dan negara tidak dapat menihilkan peran kerja sama. Kita harus saling mendukung berdasarkan kapabilitas dan kapasitas masing-masing," pungkas Ketua Umum PP Darud Da'wah Wal Irsyad Abdurrahman Ambo Dalle itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com