Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdamaian Aceh dan Penanganan Tsunami, Dasar Doktor Kehormatan untuk SBY

Kompas.com - 20/09/2013, 03:26 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Satu lagi gelar doktor kehormatan disematkan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kali ini gelar honoris causa itu datang dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam.

"Sosok SBY telah berjasa dalam mengembalikan hak konstitusional bagi rakyat Aceh," kata Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal tentang alasan pemberian gelar ini, Kamis (19/9/2013) malam. Penganugerahan gelar tersebut dilakukan dalam rapat senat terbuka, bagian dari puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 Universitas Syiah Kuala.

Menurut Samsul, SBY sangat berjasa dalam dua hal di Aceh, yakni proses perdamaian di Aceh serta penanganan Aceh sesudah gempa dan tsunami. Samsul pun berharap kehadiran SBY di Universitas Syiah Kuala akan memberi nuansa positif dan motivasi bagi kampus itu.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, SBY mengenang kembali masa-masa Aceh berada dalam situasi konflik. "Sebagai prajurit, saya selalu bermimpi agar tak lagi tumpah darah di Aceh," kata Presiden di Gedung Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis malam.

Masih bagian dari kenangan, SBY mengatakan dulu beragam upaya terus dilakukan untuk mengatasi konflik bersenjata di Aceh. "Pernah ingin menyerah, tapi semangat untuk menghentikan konflik lebih kuat, hingga akhirnya titik terang persoalan ditemukan dan memberi hasil," aku Presiden.

Gelar dari Universitas Syiah Kuala ini menjadi yang kedelapan untuk Presiden SBY, dalam sembilan tahun masa jabatannya. Dalam catatan Kompas.com, sebelumnya sudah ada tujuh gelar doktor honoris causa untuk peran SBY di berbagai bidang, mulai dari pertanian, ekonomi, hukum, hingga politik.

Sebelum gelar kedelapan dari Universitas Syiah Kuala ini, honoris causa terakhir untuk SBY datang dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura. Penghargaan itu diserahkan di sela-sela kunjungan Presiden SBY ke Singapura pada 22 April 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com