Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvensi Capres Demokrat Ditaksir Habiskan Rp 40 Miliar

Kompas.com - 12/09/2013, 15:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Indrawati Sukadis mengungkapkan, anggaran Konvensi Capres Partai Demokrat ditaksir menghabiskan dana Rp 40 miliar. Sebagian besar dana berasal dari para kader Partai Demokrat.

"Anggarannya sudah ditetapkan sebesar Rp 40 miliar," ujar Indrawati, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Anggaran itu, kata Indrawati, sebagian besar digunakan untuk mengampanyekan 11 peserta konvensi melalui beberapa media kampanye, seperti debat, wawancara, dan survei.

"Paling besar yaitu pengeluaran media. Airtime-nya saja sudah besar sekali," katanya.

Indrawati mengatakan, masing-masing calon akan mendapatkan kesempatan debat dan wawancara sebanyak 2-3 kali di tiga stasiun televisi yang ditunjuk.

Para peserta konvensi juga akan disurvei oleh tiga lembaga survei. Survei-survei ini akan diawasi oleh sebuah lembaga audit yang dibentuk komite konvensi. Untuk mencukupi kebutuhan dana Rp 40 miliar ini, Indrawati mengatakan, kader-kader Partai Demokrat siap memberikan sumbangannya. Sumbangan dari para kader ini, disebutnya, menjadi pemasukan terbesar untuk konvensi.

"Selain itu, ada sumber yang boleh dikatakan tidak terikat. Di mana-mana kami punya sumber seperti itu," ujar anggota Komisi V DPR ini.

Sumber dana tidak terikat itu, lanjut Indrawati, paling banyak berasal dari para mantan pengurus dan kader Partai Demokrat. Sementara, dari kalangan pengusaha, ia enggan menyampaikannya.

"Kalau pengusaha, belum terpantau," kata Indrawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com