Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Konvensi Demokrat, Dino Siap Mundur sebagai PNS dan Dubes

Kompas.com - 12/09/2013, 05:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menyatakan akan total menceburkan diri dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia mengaku siap melepas statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan meletakkan jabatannya sebagai duta besar.

"Ya, saya sudah siap, saya sudah bulat ikut konvensi," kata Dino menjawab pertanyaan mengenai konsekuensi kehilangan status PNS dan duta besar bila mengikuti konvensi, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (11/9/2013) malam. Dino menjelaskan, kebulatan tekadnya mengikuti konvensi dilandasi pemikiran bahwa 2014 merupakan masa penting menyongsong regenerasi politik.

Secara pribadi, Dino mengaku merasa terpanggil oleh sejarah untuk mengikuti konvensi setelah meniti karier sebagai PNS selama 27 tahun. Saat ini, dia mengaku telah mengajukan cuti pada Kementerian Luar Negeri untuk mengikuti konvensi ini.

Dino mengaku sekarang dia tinggal menanti rekomendasi dari Menteri Luar Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Badan Kepegawaian Nasional untuk keputusan terkait pengunduran diri dari PNS dan duta besar. "Saya sudah mengajukan izin ke Menlu dan menanyakan prosedur, itu pasalnya tidak rumit. Saya akan mengikuti aturan yang ditetapkan," tegas Dino.

Untuk diketahui, keputusan Dino Patti Djalal mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat menuai sorotan. Dino dianggap tak dapat mengikuti konvensi tersebut karena statusnya sebagai PNS.

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, menuturkan, sesuai Undang-Undang tentang PNS, selama menjadi PNS, Dino tak dapat terjun ke panggung politik melalui jalur apa pun. Dino bisa mengikuti Konvensi Demokrat bila dia mundur sebagai PNS dan meletakkan jabatannya sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com