Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ke-9 SBY: Tahan Godaan Harta, Wanita, dan Takhta

Kompas.com - 02/07/2013, 11:29 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan 10 pesan saat memberikan pembekalan kepada 735 calon perwira remaja (Capaja) TNI dan Polri di Gedung Samudra, Kompleks Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/7/2013) malam. Dari 10 pesan tersebut, salah satu pesan dari Presiden berisi nasihat agar para calon perwira remaja yang dilantik hari ini, Selasa (2/7/2013), tidak mudah tunduk pada godaan harta, wanita, dan takhta.

"Tahanlah terhadap tiga godaan, yaitu harta, takhta, dan wanita. Harta dalam arti jangan pernah mencari dan mengumpulkan secara tidak sah, ilegal, melawan hukum, dan haram. Yang kedua yaitu wanita, lihat setiap ada godaan wanita tergoda oleh pria, pria tergoda oleh wanita, ingat yang jauh, pikirkan baik-baik bahwa perjalanan kalian masih panjang. Ingat orang tua, ingat keluarga, ingat adik, ingat anak kalau sudah punya anak dan sebagainya. Takhta sudah pasti, kalau menjadi perwita militer, perwira kepolisian, sudah pasti pendidikannya seperti apa, kira-kira jabatannya apa. Tapi ingat, jangan merebut posisi suatu jabatan. Kalau ingin jadi presiden ya ikut pemilihan presiden," tutur Presiden seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Pesan ke-9 dari Presiden ini kemudian ditutup dengan pesan ke-10 yang berisi agar setiap calon perwira remaja senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa.

Presiden mengakui bahwa pesan-pesan yang disampaikannya tahun ini tidak jauh berbeda dengan rangkaian pesan darinya pada tahun-tahun yang lalu. Hanya saja, tetap disesuaikan dengan situasi terbaru, baik di Indonesia maupun di dunia.

Delapan pesan Presiden lainnya berisi tentang kualitas seorang perwira, meliputi idealisme, melakukan yang terbaik, wawasan dan pengetahuan, serta daya saing. Pesan lainnya berbunyi pula tentang etika profesionalisme dan mental tangguh, serta percaya pada diri sendiri dan tak bergantung pada orang lain.

“Saya sering mendengar, banyak sekali sekarang ini perwira yang cari sponsor ke sana kemari, cari gantolan ke sana kemari. Ini tidaklah baik, tunjukkan bahwa kalian memiliki kemampuan sendiri, berupaya sendiri, berjuang sendiri dengan harapan jika semua dengan baik, kalian akan terus menempuh karier yang baik,” tegas Presiden SBY.

Presiden lalu berpesan agar setiap calon perwira nantinya tidak pilih-pilih tugas, jabatan, dan penempatan. Pasalnya, semua pengalaman berfungsi untuk membentuk seorang perwira yang berkualitas.

Dalam acara pembekalan tersebut, hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, KSAD Jenderal Moeldoko, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan KSAL Laksamana TNI Marsetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com