Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Konsep 4 Pilar Menginspirasi Saya

Kompas.com - 09/06/2013, 15:44 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsep empat pilar kebangsaan, yang selalu dijunjung tinggi oleh almarhum Ketua MPR Taufiq Kiemas, menginspirasi para politisi di Tanah Air. Salah satu tokoh yang terinspirasi itu adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki mengatakan, orang yang pertama kali mengajaknya terjun ke dunia politik adalah Taufiq Kiemas. "Yang ngajak saya masuk politik pertama kali pada 1999 adalah Pak Taufiq Kiemas," kata Basuki di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (9/6/2013).

Di matanya, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu merupakan sosok yang tegas sekaligus lembut. Taufiq dinilai tidak pernah segan untuk marah ketika melihat sesuatu yang tidak benar.

"Tapi, ya begitulah dia, kalo marah, semprot, tetapi kalau sudah sungkem, baikan lagi," katanya.

Seperti diketahui, konsep empat pilar kebangsaan yang selalu dijaga oleh almarhum suami Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu, yakni Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konsep itulah, yang menurut Basuki, selalu ditanamkan oleh Taufiq kepada setiap yuniornya.

"Sudàh ditanamkan dengan baik. Masyarakat mulai mengerti meski tidak perlu membawanya. Saya bersama Pak Jokowi bisa jadi seperti ini juga berkat beliau," kata Wagub DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Gerindra tersebut.

Seperti diketahui, jenazah Taufiq Kiemas dimakamkan di Blok M 114, TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Jenazah Taufiq dimakamkan tepat di sebelah makam kedua orangtuanya, Mayor (Purn) Tji Agoes Kiemas dan Hamza Toen Roesida Kiemas.

Sebelumnya, Taufiq menjalani perwatan di Singapura setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2013). Peresmian dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com