Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luthfi Hadiahi Mitsubishi Grandis ke Darin Mumtazah

Kompas.com - 23/05/2013, 14:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus suap penambahan kuota impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq, disebut-sebut memberikan satu mobil Mitsubishi Grandis kepada Darin Mumtazah, yang kabarnya telah dinikahi secara siri. Mobil tersebut juga telah disita KPK.

"Ada Mitsubishi Grandis yang juga disita KPK. Itu pemberian Luthfi ke Darin," ujar Sakli Bin Kuddah (24), kerabat dari ibunda Darin Mumtazah, saat ditemui di kediaman Darin, Kamis (23/5/2013).

Menurut Sakli, Luthfi memberikan mobil tersebut kepada Darin beberapa waktu setelah siswa SMK itu pindah dari kontrakan kecil di kawasan Kebon Nanas ke kontrakan yang lebih besar di Cipinang Cempedak. Mobil tersebut pun kerap diparkir di garasi rumah baru Darin.

Pemberian satu mobil tersebut dibenarkan oleh kerabat lain Darin, Umam Bahanan (44). Meski demikian, kata Umam, mobil berwarna perak tersebut diketahui telah disimpan di kantor DPP PKS, beberapa waktu setelah kasus korupsi Luthfi Hasan terbongkar oleh KPK.

"Iya, itu mobil yang pernah saya naikkin juga sama Darin dulu. Pas kasus ini muncul, ditaruh di DPP PKS, makanya disitanya dari sana," lanjut Umam.

Kedatangan Sakli dan Umam ke rumah kontrakan Darin pada Kamis siang diketahui untuk mengurus perpindahan kredit kontrakan atas permintaan ibunda Darin. Namun, Sakli dan Umam mengaku bingung karena tidak ada seorang pun di rumah seluas 300 meter persegi itu. Sementara itu, kontak melalui ponsel ibunda Darin tak tersambung.

Darin Mumtazah adalah seorang pelajar SMK di Jakarta Timur yang pernah dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang Luthfi. Ia diduga punya hubungan dengan Luthfi.

Sesuai catatan Kompas.com, Darin Mumtazah kali pertama dipanggil KPK pada 12 April 2013. Saat itu Darin dipanggil sebagai saksi bersama dengan dua istri Luthfi, Sutiana Astika dan Lusi Tiarani Agustine, karena dianggap tahu aliran aset Luthfi. Karena Darin tak hadir, KPK menjadwalkan kembali pemanggilan Darin Mumtazah pada 17 Mei 2013.

Namun, Darin kembali tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Hingga saat ini belum diketahui persis sejauh mana hubungan Darin dengan Luthfi. Saat dikonfirmasi, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, status Darin di surat panggilan adalah seorang pelajar SMK. Johan juga mengaku belum mendapat informasi apakah ada aset Luthfi yang diatasnamakan Darin atau aliran dana Luthfi kepada pelajar SMK itu.

Baca juga:
KPK Bisa Panggil Paksa Darin
Ibu Darin Bantah Anaknya Punya Hubungan Khusus dengan Luthfi Hasan

Ditanya soal Darin, Luthfi Hanya Melirik
Terkait Kasus Luthfi Hasan, Siswi SMK Ini Belum Penuhi Panggilan KPK

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com