Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Kementerian/Lembaga Dipangkas Rp 25 Triliun

Kompas.com - 14/05/2013, 18:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memangkas anggaran untuk kementerian/lembaga di tahun 2013 sebagai langkah penyelamatan APBN. Total anggaran yang akan dipangkas di kementerian/lembaga sekitar Rp 25 triliun.

"Kisarannya Rp 24,6 triliun sampai Rp 25 triliun dari seluruh kementerian/lembaga. Saat ini sedang dilakukan perapihan untuk masing-masing kementerian," kata Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Anny mengatakan, pemotongan anggaran tidak dilakukan terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau tetap 20 persen dari APBN. Kemungkinan, kata dia, detail pemotongan tiap kementerian/lembaga akan rampung pekan ini.

Anny menambahkan, pemerintah juga akan melakukan perubahan sejumlah asumsi makro dalam penyusunan APBN Perubahan 2013 . Pertumbuhan ekonomi dikoreksi sekitar 6,2 persen dari 6,8 persen dalam UU APBN 2013 . Revisi pertumbuhan ekonomi itu, kata dia, setelah melihat kondisi ekonomi global.

Angka inflasi, kata Anny, antara 7,2 persen sampai 7,5 persen. Perkiraan itu lantaran ada pengaruh dari holtikultura yang membuat tinggi inflasi. Adapun lifting minyak sekitar 840.000 barel per hari dari 900.000 barel per hari dalam UU APBN 2013 .

Seberapa besar imbas terhadap kondisi makro jika harga BBM bersubsidi dinaikkan?, "kalau tidak dilakukan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, itu akan membuat defisit anggaran melampaui 3 persen. Maka kebijakan yang disampaikan (kenaikan harga BBM) akan menjaga defisit anggaran di 2,5 persen. Itu pun masih dibantu pemotongan belanja kementerian/lembaga," jawab Anny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com