Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculkan Calon Presiden

Kompas.com - 10/04/2013, 02:10 WIB

Jakarta, Kompas - Konvensi pencalonan presiden harus dilihat sebagai pembuka ruang baik bagi kader Partai Demokrat maupun eksternal partai untuk memunculkan calon presiden. Calon yang memiliki integritas tinggi, rekam jejak, kinerja, dan kapasitas haruslah diperkenalkan kepada masyarakat.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie seusai diskusi ”Pilihan Indonesia 2014” yang diselenggarakan Sindo Trijaya Network di Jakarta, Selasa (9/4).

Marzuki mengatakan, partainya akan memberikan wadah bagi anak bangsa yang mempunyai keinginan menjadi pemimpin bangsa ini. Rakyat bisa menilai apakah calon-calon pemimpin mampu memahami persoalan bangsa dan memiliki kemampuan menyelesaikannya. Setelah konvensi, survei masyarakat melalui lembaga survei yang memiliki kredibilitas akan membuktikan elektabilitas calon-calon hasil konvensi.

Konvensi juga memberi panggung kader untuk berkompetisi. Selama ini, kader internal Demokrat tidak mempunyai ruang untuk tampil ke publik, seolah-olah hanya ketua umum yang mempunyai tiket menjadi calon presiden atau wakil presiden.

Peneliti politik Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi, menilai, Demokrat tidak cukup memiliki kandidat internal untuk dijadikan calon presiden yang potensi elektabilitasnya tinggi. Konvensi diperlukan untuk mengakomodasi figur eksternal yang elektabilitasnya tinggi.

Menurut pengajar Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, AAGN Ari Dwipayana, konvensi bisa saja menjadi strategi elektoral yang menarik magnet kandidat alternatif untuk mendukung Partai Demokrat dalam pemilu legislatif. ”Cara ini pernah dipakai Golkar sebelum Pemilu 2004 sehingga suara Partai Golkar meningkat dibandingkan Pemilu 1999,” ujar Ari.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menyambut baik bergabungnya Yenny Wahid, putri mantan Presiden yang juga mantan Ketua Umum PBNU, Abdurrahman Wahid, ke Partai Demokrat. Yenny akan menempati posisi di organisasi pemenangan pemilu. ”Beliau tidak hanya merupakan vote getter, tetapi juga mempunyai pengikut,” katanya. (osa/ato/DIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com