Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Yakin Moral Partainya Pulih Sebelum Pemilu

Kompas.com - 11/02/2013, 01:51 WIB
Sandro Gatra

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meyakini bahwa jati diri dan moral politik partainya akan kembali pulih dalam tahun 2013 melalui pakta integritas untuk seluruh jajaran Demokrat.

Keyakinan itu disampaikan SBY dalam pertemuan Majelis Tinggi dengan para Ketua Dewan Pimpinan Daerah di kediamannya di Cikeas, Bogor, Minggu (10/2/2013) malam.

Selain Majelis Tinggi dan Ketua DPD, SBY juga mengikutsertakan para menteri asal Demokrat, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Nurhayati Ali Assegaf. Namun, Anas Urbaningrum selaku Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat tak hadir. Anas mengaku sakit.

SBY mengatakan, pihaknya tak akan memikirkan Pemilu 2014 dalam proses pemulihan moral partainya. Jika jati diri dan moral politik kembali pulih, kata SBY, pihaknya baru bekerja menghadapi Pemilu 2014.

"Setelah kita berbenah diri dengan segala upaya sungguh-sungguh, maka nanti mari kita berpikir habis-habisan untuk rakyat kita melalui pemilu yang akan datang," kata SBY.

Dalam pertemuan itu, dihadapan para wartawan, mereka yang hadir menandatangani pakta integritas. Ada 10 Poin dalam Pakta Integritas. Salah satu point berisi, yakni ketika ditetapkan sebagai tersangka, kader bersedia mengundurkan diri dari jabatan di partai dan siap memerima sanksi pemecatan dari Dewan Kehormatan partai.

Adapula substansi bagi kader yang menjabat di eksekutif atau legislatif untuk tidak melakukan penyimpangan dalam pengelolaan APBN dan APBD. Kader juga diminta menyerahkan data kekayaan serta NPWP kepada Dewan Kehormatan.

Selama ini, Partai Demokrat terus disorot terkait kasus korupsi setelah para petinggi partai satu persatu terjerat kasus korupsi. Mereka diantaranya M Nazaruddin (sudah keluar dari Demokrat), Angelina Sondakh, Hartarti Murdaya (keluar dari Demokrat). Tak sedikit kader Demokrat lainnya yang disebut-sebut terlibat dalam perkara mereka.

Akibatnya, elektabilitas Demokrat disebut terus merosot berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei. Terakhir, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Demokrat tinggal 8,3 persen. Angka itu paling rendah pascapemilu 2009 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Respons Putusan MA, Anies Harap KPU-DPR Pertahankan Norma

    Respons Putusan MA, Anies Harap KPU-DPR Pertahankan Norma

    Nasional
    Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

    Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

    Nasional
    Dalam Waktu Dekat, Anies Putuskan Ikut Pilkada DKI atau Tidak

    Dalam Waktu Dekat, Anies Putuskan Ikut Pilkada DKI atau Tidak

    Nasional
    TNI AL Kerahkan Dua KRI untuk Latma Malindo dengan Malaysia

    TNI AL Kerahkan Dua KRI untuk Latma Malindo dengan Malaysia

    Nasional
    Soal Bekas Ajudannya Maju Pilkada Jateng 2024, Prabowo: Ada Waktunya

    Soal Bekas Ajudannya Maju Pilkada Jateng 2024, Prabowo: Ada Waktunya

    Nasional
    Klaim Panglima 'TNI Multifungsi' Dikhawatirkan Jadi Kedok Dwifungsi

    Klaim Panglima "TNI Multifungsi" Dikhawatirkan Jadi Kedok Dwifungsi

    Nasional
    Kasus Emas Ilegal 109 Ton, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Antam

    Kasus Emas Ilegal 109 Ton, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Antam

    Nasional
    Gerindra Bantah Semua Partai di DPR Sudah Setujui Amendemen UUD 1945

    Gerindra Bantah Semua Partai di DPR Sudah Setujui Amendemen UUD 1945

    Nasional
    Hari Idul Adha di Indonesia Beda dengan Arab Saudi, Wamenag: Tak Masalah

    Hari Idul Adha di Indonesia Beda dengan Arab Saudi, Wamenag: Tak Masalah

    Nasional
    Khofifah Sebut PDI-P Belum Sodorkan Nama untuk Jadi Cawagubnya di Pilkada Jatim

    Khofifah Sebut PDI-P Belum Sodorkan Nama untuk Jadi Cawagubnya di Pilkada Jatim

    Nasional
    Kemenag Minta Umat Islam Toleransi jika Ada Perbedaan Hari Raya Idul Adha

    Kemenag Minta Umat Islam Toleransi jika Ada Perbedaan Hari Raya Idul Adha

    Nasional
    Kontroversi 'Multifungsi ABRI', Panglima Agus Diminta Fokus Mereformasi TNI

    Kontroversi "Multifungsi ABRI", Panglima Agus Diminta Fokus Mereformasi TNI

    Nasional
    Belum Didukung Nasdem, Ahmad Ali Pastikan Tetap Maju Pilkada Sulteng

    Belum Didukung Nasdem, Ahmad Ali Pastikan Tetap Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Disebut PDI-P Lebih Cocok jadi Menteri, Emil Dardak Pamer Didukung 6 Parpol untuk Maju Pilkada Jatim

    Disebut PDI-P Lebih Cocok jadi Menteri, Emil Dardak Pamer Didukung 6 Parpol untuk Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024

    Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com