Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Pertemuan Presiden SBY - Presiden Argentina Tertunda

Kompas.com - 17/01/2013, 10:21 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunda pertemuan bilateral dengan Presiden Argentina Cristina Elisabet Fernandez De Kirchner yang dijadwalkan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/1/2013) pukul 10.30. Hal ini menyusul banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta.

"Presiden meminta agar Kementerian Luar Negeri menjadwal ulang pertemuan," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Kamis.

Julian mengatakan, pertemuan akan tetap berlangsung pada Kamis ini. "Namun sifatnya on call sampai situasi dan kondisi dianggap paling baik," tambah Julian.

Presiden Argentina, berkunjung ke Indonesia pada tanggal 16-18 Januari 2013.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, kedua pemimpin negara akan membahas upaya pengembangan kerja sama Indonesia-Argentina di berbagai bidang, utamanya kerja sama ekonomi.

Argentina merupakan negara tujuan ekspor ketiga terbesar Indonesiauntuk kawasan Amerika Latin setelah Brazil dan Meksiko. Sebaliknya, Indonesia merupakan mitra dagang Argentina terbesar di kawasan ASEAN.

Nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2011 adalah sebesar 1,94 miliar dolar AS. Sementara itu hingga bulan Oktober 2012, nilai perdagangan bilateral mencapai 1,67 miliar dolar AS.

Selama di Indonesia, Presiden De Kirchner dijadwalkan akan mengunjungi Museum Nasional dan melaksanakan upacara peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

Selain itu, Presiden De Krichner juga akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku bisnis utama Indonesia. Turut menyertai dalam kunjungan ini, 230 pelaku bisnis Argentina.

Acara Wapres juga Batal

Wakil Presiden Boediono juga membatalkan acara jumpa pers terkait reformasi birokrasi di Kantor Wakil Presiden di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (17/1/2013) pukul 11.30.

"Konferensi pers batal karena kondisi Jakarta. Terima kasih," ujar Bey Machmudin dari Biro Pers Kantor Wapres, Kamis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com