Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tim Pengacara Akan Dampingi Novel

Kompas.com - 06/10/2012, 20:11 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membentuk tim pengacara kriminalisasi Komisaris (Pol) Novel Baswedan. Tim tersebut dibentuk dari luar dan dalam intitusi KPK. Kedua tim tersebut akan bersinergi menangani kasus yang menimpa Novel.

"KPK akan buat tim pengacara atas kasus yang menimpa Novel, kalau di dalam KPK di bawah biro hukum," ujar juru bicara KPK, Johan Budi, di kantor KPK, Jakarta, Sabtu (6/10/2012).

Sementara itu, juru bicara tim pengacara dari luar KPK, Haris Ashar, yang juga Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), mengatakan bahwa tujuan tim pengacara adalah merespons upaya penangkapan polisi terhadap Novel. Tim pengacara tersebut telah mendapatkan dukungan dari elite pimpinan KPK, Bambang Wijojanto dan Busyro Muqoddas.

Selain itu, tim tersebut juga akan merespons kriminalisasi beberapa penyidik KPK sebab kasus Novel sangat mungkin terjadi pada penyidik-penyidik lain di KPK. Tim pengacara KPK akan bertugas membangun dan memperkuat argumentasi bahwa tuduhan Polri tidak tepat.

"Tuduhan ke Novel tidak berimbang dengan kasus serupa (penembakan aparat) yang dilakukan polisi lain. Kenapa justru kasus ini dipakai ke Novel? Ada upaya diskriminatif Polri atas kasus ini," kata Haris.

Ia menjelaskan, kedua tim pengacara akan intens melakukan pertemuan. Pertemuan itu akan membuktikan bahwa kriminalisasi terhadap Novel sebetulnya bukan tindakan hukum, melainkan penggembosan KPK. Tim pengacara dari luar KPK ini akan membuktikan tuduhan terhadap Novel tidak benar dan merupakan upaya melemahkan KPK.

Haris memaparkan, akan ada tim pencari fakta yang dibentuk sebagai pembelaan Novel. Tim pengacara luar KPK akan memperdalam dan memperkuat fakta-fakta bahwa yang diutarakan Polri tidak sesuai dengan kenyataan. Sebagai catatan, tim pengacara luar KPK tersebut telah didukung oleh 22 orang dan akan bertambah. Beberapa nama di antaranya adalah Alexander Lai dari Peradi, Nurcholis Hidayat dari LBH Jakarta, dan lainnya.

Berita lain mengenai upaya penangkapan Novel Baswedan dapat dilihat dalam topik "Polisi vs KPK".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

    Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

    Nasional
    Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

    Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

    Nasional
    PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

    PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

    Nasional
    6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

    6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

    Nasional
    Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

    Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

    Nasional
    Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

    Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

    Nasional
    Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

    Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

    Nasional
    Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

    Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

    Nasional
    Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

    Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

    Nasional
    Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

    Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

    Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

    Nasional
    Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

    Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

    Nasional
    Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

    Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

    Nasional
    Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

    Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

    Nasional
    PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

    PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com