Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat

Kompas.com - 02/10/2012, 20:36 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 16 Perwira Tinggi (Pati) TNI, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2012). Mereka terdiri dari 10 pati dari Angkatan Darat, 3 dari Angkatan Laut, dan 3 dari Angatan Udara.

Menurut Agus, makna kenaikan pangkat prajurit TNI merupakan wujud penghargaan Negara dan TNI atas prestasi yang telah dicapai, sekaligus menuntut padanya untuk terus meningkatkan kinerja dan tanggung jawab seiring tingkatan pangkat yang disandangnya.

Para pati ini dituntut meningkatkan profesionalitas dan mengembangkan wawasan, guna melahirkan pemikiran-pemikiran strategis di hadapkan kepada perkembangan lingkungan global dan regional, yang memiliki kecenderungan berpengaruh terhadap kondisi nasional, khususnya yang menjadi bidang tugas TNI.

Pati dari TNI AD yang naik pangkat adalah Letjen Waris (Sekjen Wantannas), Mayjen Edy Susanto (Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Politik Lemhannas), Mayjen Setyo Sularso (Pangdivif-2 Kostrad), Mayjen Doni Munardo (Danpaspampres), Brigjen Kamiso Miran (Pa Sahli Tk II Ekku Sahli Bidang Ekkudag Panglima TNI), Brigjen Hadi Prasojo (Danpussenarhanud Kodiklat TNI AD), Brigjen Djoko Subandrio (Irben Itjenad), Brigjen TNI Asrobudi, SIp (Kasdivif-1 Kostrad), Brigjen TNI Tatang Sulaiman (Wadan Pussenif Kodiklat TNI AD), dan Brigjen TNI Moch Afifuddin (Danpuspenerbad).

Dari TNI Angkatan Laut, Mayjen (Mar) Achmad Faridz Washington (Dankormar), Brigjen (Mar) Budianto Sutarto (Inspektur Basarnas), dan Brigjen (Mar) R Gatot Suprapto (Danpasmar I Kormar).

Dari TNI Angkatan Udara, Marsma Darlis Pangaribuan, MSc (Kapuslitbangiptekhan Balitbang Kemhan), Marsma M Sigalingging (Kadisinfolahtaau), dan Marsma Supomo (Pembantu Deputi Lingstranas Setjen Wantannas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com