JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menilai pembuatan film Innocence of Muslims menunjukkan ketidakpekaan terhadap keberagaman agama. Namun, kemarahan terhadap penghinaan agama tidak harus dilakukan dengan kekerasan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum ICRP Musdah Mulia dalam acara dialog "Kekerasan atas Nama Agama; Kasus Film Innocence of Muslims", di Jakarta, Rabu (19/9/2012). "Kita harus mampu menyelesaikan persoalan dengan damai dan senyum, bukan dengan otot atau urat leher yang keluar," kata Musdah.
Menurut Musdah, ICRP mengutuk pembuatan film yang menghujat agama apa pun. "Itu menunjukkan ketidakpekaan terhadap keberagaman agama," katanya. Musdah menambahkan, ICRP berupaya membangun kehidupan beragama yang damai. ICRP berhubungan dengan 20 agama besar di dunia dan lebih dari 400 kepercayaan dan keyakinan.
Oleh karena itu, menurut Musdah, bangsa Indonesia harus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dapat merespons kasus terkait film itu dengan cara-cara yang santun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.