Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Online, Pedagang Kemucing Tertipu 73 Juta

Kompas.com - 19/09/2012, 14:05 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Seorang pedagang kemucing, Sumaryono (37) tertipu puluhan juta rupiah setelah berbisnis via online. Pelaku penipuan mengaku sebagai calon pembeli kemucing.

Korban yang merupakan warga jalan Sudimoro, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu langsung melaporkan hal tersebut ke Polresta Malang.

Kabag Humas Polres Malang Kota AKP Dwiko Gunawan, Rabu (19/9/2012) menjelaskan, korban sendiri tidak mengenal calon pembelinya. Dia bertransaksi melalui telepon.

"Setelah pelaku menelepon korban, dan siap membeli barangnya secara online, pelaku langsung meminta nomor rekening korban untuk transfer uangnya. Tak butuh waktu lama, pelaku langsung mengaku sudah transfer uang ke rekening korban," katanya.

Dengan hati bangga, korban langsung mengecek rekening miliknya untuk memastikan apakah uang itu sudah masuk atau belum. "Setelah dicek korban, ternyata uang tidak masuk. Lalu korban memberi tahu kepada pelaku kalau uangnya belum masuk," katanya.

Saat itulah korban mulai melakukan aksinya. Tanpa sadar korban dipandu untuk mengecek uang yang telah ditransfernya. "Saat di ATM itulah, korban malah dipandu dan justru mentransfer uangnya ke no rekening pelaku yang menyamar calon pembeli itu," kata Dwiko.

Korban baru menyadari dirinya sudah tertipu sesaat setelah uang miliknya ditransfer ke nomor rekening pelaku. "Saat korban mencoba menghubungi nomor telepon pelaku, sudah tidak aktif. Saat ini, polisi sedang menyelidiki kasus ini," tegas Dwiko.

Dari kasus tersebut, Dwiko mengimbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat Malang, untuk tidak mudah percaya pada seseorang jika berkaitan dengan uang dan sejenisnya. "Terutama transaksi secara online," katanya.

Dwiko menambahkan, sejak 2012 penipuan sejenis sudah sering terjadi di Kota Malang, korbannya kebanyakan kalangan mahasiswa. "Korban yang melapor ke sini dengan kasus yang sama kurang lebih ada puluhan," tandas Dwiko tanpa menyebutkan korban-korbannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com