ada Kamis (9/8), di lantai 6 Gedung Kompas Gramedia Surabaya, ada suasana ”panas”. Lebih dari 30 mahasiswa berdiskusi mengenai kepemimpinan dan keadaan sosial ekonomi politik Jawa Timur demi menemukan sosok pemimpin muda baru.
Apakah diskusi ini berujung pada kebuntuan atau sebaliknya, menemukan titik baru, bahkan sosok baru yang layak menduduki kursi Jatim satu?
Para peserta datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa universitas. Setiap peserta dengan jas almamaternya tampak bersemangat mengikuti diskusi terbatas yang bertemakan ”Anak Muda Berbicara Kepemimpinan Jawa Timur ke Depan”.
Diskusi menghadirkan pembicara Reni Tanumulia, pengusaha muda, dan Joko Susanto, dosen Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, yang menjadi penggagas ”Kuliah Tjokroaminoto untuk Kebangsaan”.
Acara yang diselenggarakan harian Kompas itu merupakan forum untuk menggali suara mahasiswa menjelang Pilkada Jatim Agustus 2013. Diskusi dibuka wartawan Kompas Dody Wisnu Pribadi.
”Ini bukan forum pembicara atau Kompas saja. Forum ini merupakan forum bersama, forum milik mahasiswa. Justru mahasiswa yang seharusnya berbicara banyak mengenai tema kita kali ini,” katanya.
Kepemimpinan daerah membutuhkan orang muda yang bisa melakukan perubahan di segala bidang. Hal itu pun berlaku di Jatim yang akan menggelar Pilkada 2013.
Reni berpendapat, perlu ada regenerasi kepemimpinan. ”Negeri ini membutuhkan orang yang tidak hanya muda secara umur, tetapi juga berjiwa muda dengan gasasan yang segar. Ini menjadi angin baru yang dapat melakukan tindakan nyata dan realisasi program yang berkesinambungan,” katanya.