Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan KPK-Polri Belum Hasilkan Kesimpulan

Kompas.com - 07/08/2012, 19:16 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad telah bertemu dengan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo terkait penanganan kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi. Mengenai hasilnya, KPK dan Polri masih terus berkoordinasi.

"Semalam pimpinan KPK, berkomunikasi dengan pimpinan Polri untuk membangun koordinasi. Pokoknya koordinasinya masih berlangsung," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Selasa (7/8/2012), di Jakarta.

Bambang masih enggan mengungkap detail pertemuan pimpinan kedua lembaga tersebut. Menurut dia, belum ada kesimpulan yang diambil dalam pertemuan tersebut.

Pimpinan KPK bertemu Kapolri untuk membahas kisruh penanganan kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pada 2011. Proyek tersebut seolah menjadi rebutan KPK dan Polri. KPK menetapkan empat tersangka, yakni Irjen (Pol) Djoko Susilo, Brigjen (Pol) Didik Purnomo, serta dua pihak swasta, yaitu Budi Susanto dan Sukotjo S Bambang. Adapun Polri menetapkan lima tersangka dalam kasus yang sama. Tiga dari lima tersangka Polri itu sama dengan tersangka KPK, yakni Didik, Sukotjo, dan Budi.

Bambang memastikan, penyidikan KPK dengan tersangka Djoko Susilo terus berlangsung. Ia mengatakan, tidak ada tarik-menarik alat bukti antara KPK dan Polri. "Enggak ada, kan, semua barbuk (barang bukti) ada di sini (KPK)," ujarnya.

Barang bukti yang merupakan hasil penggeledahan KPK di Gedung Korlantas Polri disimpan dalam kontainer di belakang Gedung KPK. Barang bukti dalam kontainer tersebut dijaga penyidik Badan Reserse Kriminal Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com