Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Satuan Kapal Selam Meninggal dalam Latihan

Kompas.com - 08/07/2012, 09:03 WIB
Edna C Pattisina

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Kapal Selam Armatim, Kolonel Laut (P) Jeffry Stanley Sanggel, yang meninggal dunia dalam kecelakaan saat latihan dengan kapal selam KRI Cakra 401 di Pasir Putih, Situbondo, akan disemayamkan di Kelapa Gading, Jakarta.

Sementara, Mayor Laut (T) Eko Idang Prabowo akan dimakamkan hari Minggu (8/7/2012) ini  di Jakarta.

Penyebab meninggalnya kedua perwira kapal selam ini masih diselidiki. Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Jeffry dan Eko dan empat personel lain berperan sebagai anak buah kapal yang terjebak di dalam kapal selam.

Skenario latihan, mereka harus dievakuasi. Rupanya terjadi kecelakaan, sehingga keduanya naik dalam kondisi darurat, diduga terjadi gas embolism.  

"Masih diselidiki di RSAL, belum ada hasilnya," kata Kepala Dinas Penerangan Armatim Letkol Laut (P) Yayan Sugiana.

Jeffry Sanggel akan disemayamkan di Jalan Pulau Dewata Kav D1 Nomor 7, Kelapa Gading, Jakarta. Sementara Eko Idang Prabowo di Jalan Brigjen Katamso IV Blok J Nomor 90, Waru, Sidoarjo.

Pekan lalu, saat dihubungi, Jeffry menceritakan kalau latihan KRI Cakra 401 pada tanggal 7 dan 8 Juli itu terkait penyelamatan kapal selam. Beberapa rangkaian latihan telah dilakukan di Armatim. 

Jenis latihan ini adalah yang pertama kali dilakukan oleh TNI AL sejak memiliki kapal selam. Menurut rencana, latihan yang dilaksanakan diantaranya prosedur pencarian kapal selam yang mengalami kedaruratan atau Distress Submarine Communication Exercise (Dissub Comex), Air Joining Procedure (AJP) yang dilaksanakan oleh Pesud Cassa TNI AL dengan KRI Diponegoro dan KRI Pulau Rupat, serta latihan Petunjuk Pelaksanaan SAR kapal selam Publication Exercise (PUBEX).

Selanjutnya melaksanakan latihan indikasi kapal selam sedang mengalami kedaruratan Distress Submarine Indication Exercise (Dissub Index), yaitu dengan menyalakan lampu puncak dan lampu pengenal, menembakkan lampu suar (pyrotechnic) berupa asap warna hijau, membuang oli dari dalam kapal (lensen) dan melaksanakan hull tapping serta membuang sampah lewat (TPS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com