Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendang dan Sambal Hijau untuk Neneng

Kompas.com - 25/06/2012, 11:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ibunda Neneng Sri Wahyuni, Nurmaini, kembali mengunjungi putrinya yang selama hampir dua pekan ini ditahan di Rumah Tahanan Jakarta Timur cabang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/6/2012). Neneng, tersangka kasus dugaan korupsi proyek PLTS itu, dibawakan rendang lengkap dengan sambal cabai hijau oleh ibunya. Menurut Nurmaini, makanan yang dibawanya merupakan makanan kesukaan istri mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, itu.

"Ini saya membawa pakaian dan makanan kesukaan dia, rendang dan sambel ijo," kata Nurmaini di Gedung KPK, Jakarta.

Selain membawa makanan, Nurmaini terlihat membawakan koper yang berisi pakaian Neneng. Namun, ia enggan menjawab saat disinggung soal penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di rumah keluarga Neneng, di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu. Dia memilih bergegas masuk untuk mendaftar jenguk di resepsionis KPK.

"Nanti, saya mau ketemu Neneng dulu," ujarnya.

Pada Jumat (22/6/2012) pekan lalu, penyidik KPK menggeledah rumah Neneng dan melakukan pemeriksaan di hotel di Batam, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Neneng tertangkap di rumahnya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, pada 13 Juni lalu, setelah lebih kurang delapan bulan menjadi buron. Sehari kemudian, Neneng ditahan di Rutan KPK bersama tiga tahanan lainnya, Miranda S Goeltom, Angelina Sondakh, dan Mindo Rosalina Manulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Resmikan Bendungan Sepaku Semoi di IKN Senilai Rp 836 Miliar

    Jokowi Resmikan Bendungan Sepaku Semoi di IKN Senilai Rp 836 Miliar

    Nasional
    Muhammadiyah: Jemaah Tanpa Visa Haji Ibadahnya Sah, tapi Tak Dapat Pahala

    Muhammadiyah: Jemaah Tanpa Visa Haji Ibadahnya Sah, tapi Tak Dapat Pahala

    Nasional
    Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

    Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

    Nasional
    Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

    Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

    Nasional
    Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

    Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

    Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

    Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

    Nasional
    Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

    Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

    Nasional
    Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

    Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

    Nasional
    Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

    Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

    Nasional
    Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

    Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

    Nasional
    Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

    Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

    Nasional
    DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

    DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

    Nasional
    Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

    Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

    Nasional
    Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

    Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com