Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipo: Jangan Mudah Menyimpulkan Negara Gagal

Kompas.com - 25/06/2012, 11:07 WIB

QUITO-EKUADOR, KOMPAS.com — Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan sebuah lembaga swadaya masyarakat luar negeri tentang peringkat Indonesia—dikategorikan sebagai negara yang dapat menjadi negara gagal—perlu ditelaah secara cermat. Peringatan itu juga perlu ditelaah secara obyektif sehingga semua pihak, termasuk pejabat negara, tidak dengan mudah mengonfirmasi bahwa Indonesia memang negara gagal.

Dalam keterangan kepada wartawan di dalam pesawat saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Ekuador menuju tempat transit di Seattle, AS, sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia, Senin (25/6/2012), Dipo Alam mengatakan bahwa pandangan obyektif itu dapat dilakukan dengan melihat sejumlah kenyataan adanya perbaikan ekonomi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, serta peningkatan peran Indonesia di kancah politik internasional.

"Memang ada kekurangan. Tapi kalau kita mengonfirmasi failed state, oleh pejabat negara, saya sangat sesalkanlah. Ini memang hak mereka, ini demokrasi. Tapi saya juga menggunakan hak demokrasi saya, saya menyangkal kalau ini disebut failed state. Ada yang telah kita capai, maju," kata dia.

Ia lantas memaparkan sejumlah catatan positif yang telah diraih Indonesia pasca-reformasi. Pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB- dari BB+ untuk foreign currency long-term senior debt, dan utang jangka pendek dalam mata uang asing dinaikkan menjadi F3. Peringkat BBB- merupakan peringkat yang layak investasi alias invesment grade. Ia juga menyatakan bahwa saat ini angka kemiskinan berkurang, Indonesia mampu melunasi utang yang dipinjamnya dari lembaga Dana Moneter Internasional (IMF). Bahkan kini, kata dia, IMF mengajukan pinjaman ke Indonesia.

"Ada anggota DPR yang mengakui kalau Indonesia adalah failed state. Ada beberapa anggota DPR saya dengar mengonfirmasikan failed state. Saya sangat menyayangkan anggota DPR kalau punya sikap seperti itu, tidak percaya kepada negaranya sendiri. Padahal, kita bisa lihat sejak Persiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memimpin pada 2004, ada kemajuan ekonomi, sosial politik, percaturan internasional, dan tentunya juga (pengurangan angka) kemiskinan," urainya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com